Lihat ke Halaman Asli

Luciana Budiman

Founder Roxy Fulfillment Center

Forum Diskusi: Road to Indonesia Ecosystem 4.0

Diperbarui: 9 Oktober 2018   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Jakarta, 5 Oktober 2018 -- Industry 4.0 hanya selangkah lagi mengubah cara operasi industri manufaktur di dunia, termasuk di Indonesia. Dalam revolusi industri keempat ini, penerapan teknologi menjadi hal yang fundamental untuk memperkuat industri dengan smart and autonomous system yang berasal data dan machine learning.

Implementasi ini tentunya membutuhkan lompatan besar bagi industri di Indonesia yang masih padat karya. Menurut Asian Digital Transformation Index yang keluarkan oleh Telstra di tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat 11 dari 11 negara di Asia yang disurvey; sementara itu Singapura, Korea Selatan, dan Jepang adalah 3 negara dengan Digital Transformation Index tertinggi. 

Dalam upaya mengakselerasi kemampuan digital Indonesia pada era Industry 4.0 ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah mengembangkan roadmap terintegrasi untuk mengimplementasikan strategi nasional dalam memasuki era Industry 4.0 yang dinamakan "Making Indonesia 4.0".

Adanya Making Indonesia 4.0 tidak hanya menjadi angin segar bagi pemain industri, namun juga memberikan semangat pada para praktisi dan inovator untuk meningkatkan perannya dan saling berkolaborasi. 

Pada moment yang berharga ini, Veda Praxis dan Cinovasi Rekaprima menyelenggarakan sebuah forum diskusi yang diharapkan dapat melahirkan wadah bagi antusias digital dan para pelaku bisnis untuk mengembangkan ide yang dapat diimplementasikan dalam era Industry 4.0. 

Veda Praxis dan Cinovasi Rekaprima adalah 2 perusahaan jasa profesional yang aktif dalam membantu transformasi digital dan menerapkan industrial automation solution pada klien-kliennya.

dokumentasi pribadi

Acara ini dibuka oleh Satya Rinaldi, Chief Strategist dari Veda Praxis. "Dukungan dari forum ini adalah sebagai penjembatan antara peneliti, praktisi, dan regulator sehingga penggunakan produk padat teknologi dalam negeri dapat terakselerasi." tegasnya. 

Satya Rinaldi juga menambahkan bahwa forum ini mendatangkan berbagai praktisi dan pembicara agar pengembangan Industri 4.0 di Indonesia dapat melibatkan Akademisi, Bisnis, Community, Government, dan Media. 

Empat praktisi turut menyampaikan pandangannya atas Industri 4.0 sesuai dengan industri dan keahlian masing-masing, yaitu Novaldy Antonio (Senior Manager IT Services RS Pondok Indah Group), Fajar Wantah (Chief Business Development Officer Cinovasi Rekaprima), Ahmad Shalahuddin (Managing Director Sasmita Wirakrama Nusantara), serta Rifki Rizal Ahmad (Lean Service Partner Veda Praxis). 

Turut melengkapi pandangan para praktisi adalah 2 orang peneliti dan akademisi dari universitas negeri, yaitu Hamzah Ritchi (Head of Digital Innovation Study Center FEB Universitas Padjajaran) dan Augie Widyotriatmo (Chairman IEEE Indonesia for Robotics Institut Teknologi Bandung). 

Keenam ahli tersebut memberikan insight bahwa era Industry 4.0 tidak hanya terjadi pada industri manufaktur dan implementasi dan tantangannya dapat ditinjau dari berbagai sudut. 

dokumentasi pribadi

Menurut Fajar Wantah dari Cinovasi di dalam era Industri 4.0 yang mana didominasi oleh inovasi teknologi, juga harus mempertimbangkan dampak dari sisi sosial dan lingkungan sesuai dengan kondisi Indonesia. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline