Deskripsi Studi Kasus
Salah satu mata kuliah utama dalam Program PPG Prajabatan adalah PPL I dan PPL II, melibatkan mahasiswa langsung dalam pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal. Adapun studi kasus ini berfokus pada permasalahan yang timbul pada keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti ketidakaktifan dalam kegiatan diskusi kelompok dan kurangnya semangat dalam kegiatan pembelajaran.
Studi kasus ini penting untuk dianalisis lebih lanjut karena rendahnya partisipasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Kurangnya keaktifan memengaruhi pemahaman serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi peserta didik. Analisis mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini agar pembelajaran lebih efektif dan hasilnya lebih baik.
Analisis Situasi
Proses pembelajaran menunjukkan bahwa beberapa peserta didik tidak mengikuti instruksi guru dengan baik. Dalam kegiatan kelompok, banyak peserta didik tampak kurang semangat dan pasif. Selama diskusi, beberapa peserta kurang berkontribusi, sehingga diskusi menjadi kurang interaktif. Metode pembelajaran yang monoton, seperti ceramah, membuat peserta didik kurang tertarik dan aktif.
Dalam kasus ini saya berperan untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan dengan melakukan asesmen diagnostik untuk melihat kebutuhan belajar peserta didik dengan indikator gaya belajar, hal yang disukai dan tidak disukai oleh peserta didik. Dari hasil asesmen ini kemudian saya analisis untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pihak yang terlibat meliputi mahasiswa, guru pamong, wali kelas, dan dosen.
Wali kelas akan mengamati dan memberikan informasi yang diperlukan, sedangkan guru pamong dan dosen akan memberikan masukan tentang solusi yang diusulkan. Tantangannya adalah keberagaman karakteristik peserta didik, yang perlu diperhatikan agar rancangan pembelajaran dapat mengakomodasi semua peserta didik.
Alternatif Situasi
Mengatasi permasalahan berupa rendahnya partisipasi dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran maka dilaksanakan beberapa langkah-langkah nyata. Adapun langkah yang pertama diawali dengan melakukan asesmen diagnostik. Hasil asesmen diagnistik ini menjadi landasan dalam merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Saya merancang pembelajaran yang fokus pada peserta didik dengan menggunakan model dan metode yang menyenangkan. Saya memilih model problem-based learning dan menyediakan lembar kerja (LKPD) sesuai gaya belajar mereka. Selain itu, penting untuk memperhatikan jumlah anggota setiap kelompok agar pembelajaran lebih efektif.
Evaluasi