Lihat ke Halaman Asli

ingka putri

mahasiswi universitas satya negara indonesia

Pembatas jalan di Ciledug beralih fungsi menjadi tempat berjejernya sampah

Diperbarui: 1 Januari 2023   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumpukan sampah berserakan di sepanjang pembatas jalan Raden Patah, Ciledug, Kota Tangerang. Tumpukan sampah dalam kantong plasti aneka warna itu berjejer hingg puluhan meter. Sampah-sampah  tersebut merupakan sampah rumah tangga yang sebagian sudah mengeluarkan bau busuk dan beberapa kantong plastik sudah ada yang di belatungi.
”Sampah-sampah yang berjejer di pembatas jalan adalah sampah yang sering diletakkan oleh warga yang melintasi jalanan tersebut, pada pagi hari terkadang sampah diangkut oleh petugas kebersihan tapi masih saja ada yg membuang disana siang bahkan malam hari.” ucap bapak Romli pada selasa  (20/12/2022).
Ternyata sampah-sampah tersebut bukan berasal dari warga sekitar karena warga sekitar membuang sampah pada tempatnya yang mana akan diangkut oleh petugas kebersihan dengan membayar 30 ribu rupiah per-bulan.
sampah-sampah yang memenuhi trotoar-trotoar jalan menuju Ciledug. Sampah tersebut mulai bertumpuk sejak di depan Ramayana Ciledug tak jauh dari Auto 2000 Toyota. Tumpukan sampah itu tersusun rapi, tidak ada yang turun ke jalan. Sejak Ramayana Mal sampai Pasar Ciledug setidaknya banyak tumpukan sampah berjajar. Jarak antara satu titik dengan titik lainnya kira-kira 10 meter. Akibatnya bau tak sedap pun menyebar.

a864e973-556f-4e45-a355-c7a5a3d13438-63b129554addee2ca23ee403.jpeg

Diketahui bahwa sampah mulai menumpuk di jam 21:00 wib menurut warga pemandangan sampah menumpuk dan berjejer dipinggir bahkan ditengah jalan terjadi setiap hari

“Kalau mau lihat, nanti malam jam 9 sampai jam 6 pagi tuh tengah malam orang diam-diam buang sampah. Kalau di jam segini gak berani orang buang sampah” ungkapnya
Diketahui  bahwa pihak kecamatan ciledug sudah menyiasati mengisi pembatas jalan dengan pot berisi tanaman sejak tahun 2 tahun lalu. Namun beberapa pot banyak yang rusak dan hanya tersisa sedikit pot utuh yang masih berjejer dengan keaadaan tanaman yang sudah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline