"Bersediakah Adik menemaniku berkelana di Bumi Nusantara?"
adakah yang lebih pahit dari jawaban atas tawaran Rama
dengan tanpa anggukan pun iya singkat untuk menentramkan
dan demi Tuhan, Rama, aku tidak bermaksud melengos.
Aku, Rama, selalu ingin meminta lebih banyak waktu
kecuali jika suatu masa kau sendiri yang memintaku
untuk segera menjauh
berpisah seperti tidak akan ada senandung-senandung itu
yang kerap kau kirim untukku,
dulu.