Lihat ke Halaman Asli

Inggrit Nada

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Keutamaan Dzikir "Laa ilaha illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-zalimin"

Diperbarui: 30 November 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto memandang Ka'bah (Sumber: Pinterest)

Dzikir "Laa ilaha illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-zalimin" adalah salah satu kalimat yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Kalimat ini berasal dari doa Nabi Yunus ketika beliau berada di dalam perut ikan paus, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 87. Doa ini menjadi bentuk pengakuan atas kebesaran Allah, penyucian-Nya, dan pengakuan atas kelemahan serta kesalahan hamba-Nya. Oleh karena itu, dzikir ini menjadi sangat dianjurkan untuk dibaca oleh setiap Muslim, terutama saat menghadapi kesulitan dan cobaan hidup.

Dzikir "Laa ilaha illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-zalimin"

Pertama, dzikir ini mengajarkan tentang tauhid yang murni, yaitu pengesaan Allah. Kalimat "Laa ilaha illa Anta" berarti "Tidak ada Tuhan selain Engkau". Dzikir ini menegaskan keyakinan bahwa hanya Allah yang layak disembah dan hanya kepada-Nya segala urusan diserahkan. Dalam kehidupan sehari-hari, pembacaan dzikir ini mengingatkan seorang hamba untuk senantiasa bergantung pada Allah, bukan pada makhluk atau kekuatan lain.

Kedua, frasa "Subhanaka" menunjukkan penyucian Allah dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya. Dengan membaca dzikir ini, seorang Muslim mengakui kesempurnaan Allah dan menolak segala bentuk penyekutuan atau pengurangan sifat keagungan-Nya. Dzikir ini menanamkan kesadaran bahwa Allah Maha Suci, tidak pernah lalai, dan tidak pernah salah dalam menetapkan takdir.

Ketiga, kalimat "Inni kuntu minaz-zalimin" merupakan pengakuan atas kesalahan dan kelemahan diri manusia. Nabi Yunus mengucapkan kalimat ini sebagai bentuk taubat atas tindakannya yang meninggalkan kaumnya sebelum mendapatkan izin Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa introspeksi diri, mengakui kesalahan, dan memohon ampunan kepada Allah.

Keempat, dzikir ini juga memiliki kekuatan untuk mengangkat doa dan permohonan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda bahwa doa yang disertai dengan dzikir Nabi Yunus ini sangat mustajab. Oleh karena itu, dzikir ini sering diamalkan saat seorang Muslim berada dalam situasi sulit, merasa terhimpit oleh masalah, atau membutuhkan pertolongan Allah.

Kelima, dzikir ini mengajarkan sikap rendah hati dan keikhlasan dalam berdoa. Dengan membaca kalimat ini, seorang hamba menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa hanya Dia yang mampu memberikan solusi terbaik. Keikhlasan dalam mengamalkan dzikir ini menjadi kunci utama untuk mendapatkan pertolongan Allah.

Terakhir, dzikir ini adalah sumber ketenangan hati dan ketenteraman jiwa. Ketika menghadapi situasi sulit, membaca "Laa ilaha illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-zalimin" dapat menenangkan hati dan menumbuhkan harapan. Kalimat ini mengingatkan kita bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penolong bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh bertobat dan memohon pertolongan-Nya.

Dengan mengamalkan dzikir ini, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah tetapi juga mendapatkan solusi dari setiap masalah. Kalimat ini adalah wujud penghambaan, harapan, dan cinta kepada Allah yang menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan untuk mengamalkan dzikir ini dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline