Lihat ke Halaman Asli

INGGRI HERLIYANTI MTK KUNINGAN

Guru Matematika SMK Model Patriot IV Ciawigebang

Urgensi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Perbaikan Pembelajaran di Kelas

Diperbarui: 31 Desember 2022   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pembelajaran di kelas sejatinya merupakan proses transaksional dan interpersonal yang menarik dan menyenangkan. keterlibatan semua fihak dalam pembelajaran di kelas merupakan suatu keharusan yang diamanatkan dalam kurikulum. muatan kurikulum yang terus berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik berisi materi pembelajaran yang seharusnya bisa dikemas dalam proses pembelajaran komunikatif dua arah di kelas. siswa dan guru sebagai manusia pembelajar akan terlibat aktif dalam satu suasana pembelajaran yang menyenangkan. 

Seperti itulah kitanya kurang lebih idealisme proses terjadinya pembelajaran di kelas yang diharapkan. sebanyak apapun muatan kurikulum tidak seharusnya membebani atau menjadi beban yang harus dipikul oleh guru dan siswa. sehingga pembelajaran di kelas terlihat seperti suatu proses insntuksional yang dipaksakan dan ditekankan kepada semua fihak yang terlibat untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam pembelajaran. 

Memulai pembelajaran seyogyanya seperti kita memasuki dunia yang baru yang didalamnya kita akan sama sama melihat dan menemukan hal hal baru dan bermakna yang dikemas dalam suatu proses pembelajaran. sehingga untuk memulai pembelajaran seluruh elemen yang terlibat baik itu living things seperti guru dan siswanya ataupun nonliving things seperti bahan ajar, sarana, sumber, media dan teknik pembelajaran tentunya harus kompromistis untuk disuguhkan dalam nuansa kebersamaan dalam kondisi yang menyenangkan. 

Kondisi di lapangan tentunya tidak semulus dan selancar teori dan konsep yang disusun, direncanakan dan diharapkan. terkadang kendala kendala yang muncul dalam proses pembelajaran menghalangi kelancaran langkah langkah atau tahapan pemeblajaran yang harus dilalui bersama oleh guru dan siswa. kendala tersebut bisa diakibatkan oleh faktor internal seperti kekurangan motivasi siswa untuk mempelajari mata pelajaran tertentu. ataupun bisa terjadi dari faktor eksternal misalnya sarana dan prasarana yang kurang mendukung dan memadai untuk proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. 

Sebagai seorang guru. kondisi apapun yang terjadi, kendala apapun yang muncul tidak bisa serta merta mundur dan melalaikan tugas mulia sebagai seorang pengajar. boleh saja banyak praktisi pendidikan memberikan teori dan konsep pembelajaran yang menyenangkan yang bisa dijadikan langkah alternatif yang bisa diambil untuk menghadapi kendala dalam pembelajaran, tetapi sesungguhnya pada kenyataannya oleh dan dengan langkah strategis guru sendirilah bagaimana realisasi dan suksesi konsep tersebut diwujudkan.

Misalnya saja suatu teori menyampaikan bagaimana penggunaan metode X dalam menghadapi siswa dengan kendala dan kondisi Y untuk memunculkan pembelajaran yang menyenangkan. teori tersebut bisa saja mulus dan lancar dalam rancangan dan gagasan seorang praktisi pendidikan. tapi realisasi konsep tersebut tetaplah dipegang oleh para guru yang terjun dan mengalami langsung dalam proses pembelajaran dengan dinamika kondisi dan kendala yang harus dihadapi para guru. 

Sehingga guru sebagai eksekutor suatu muatan kurikulum (the living curriculum) diberi ruang dan kesempatan untuk terus memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu penelitian berbasis praktek di kelas dengan mengkaji kekurangan dan kelebiahan bagaimana suatu metode atau model pembelajaran tertentu diterapkan di kelas dengan tujuan pmebelajaran tertentu menghasilkan suatu kesimpulan hasil dari analisis dan refleksi pembelajaran yang terjadi, dengan dilakukan secara berulang ulang yang disebut sebagai siklus. penelitian dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

Yang membedakan Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penelitian lain adalah bahwa dalam PTK peneliti itu terlibat langsung dalam suatu kegiatan penelitian. peneliti sekaligus guru yang membuat rencana penelitian dan melaksanakan penelitian dengan berbasis pembelajaran di kelas.

Tujuan PTK dimaksudkan untuk memperoleh suatu konsep pembelajaran yang baik yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas hasil dari suatu kajian berbasis pembelajaran di kelas. dalam PTK terdapat siklus yang dilakukan oleh seorang peneliti. jumlah siklus tersebut ditentukan dati tingat perubahan hasil yang maksimal. bisa saja siklus dalam satu PTK hanya dua kali ketika didapatkan hasil yang memuaskan di siklus terkahir. 

Urgensi dari PTK itu sendiri dibandingkan dengan konsep pembelajaran yang lahir dari para ahli dan praktisi pendidikan adalah bahwa melalui penelitian tindakan kelas guru mengalami langsung dan mencatat kekuarang kelebihan suatu konsep yang digagas oleh para peneliti dalam implementasinya di kelas. sehingga jika seorang ahli pendidikan mengatakan bahwa model pembelajaran x itu bisa diterapkan untuk materi pembelajaran y di kelas untuk suatu tujuan tertentu. maka uji hasil dari konsep tersebut digarap dalam sebuah penelitian langsung berbasis kelas yang dilakukan oleh elemen yang terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas yaitu guru. sehingga hasil dari sebuat PTK akan lebih realistis dan faktual karna berbasis penelitian langsung.

Selanjutnya yang harus diingat bagi para guru yang akan melakukan kegiatan penelitian berbasis tindakan kelas adalah bagaimana mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran yang akan dibenahi. sehingga permasalahan tersebut bisa diatasi dengan suatu uji coba pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tertentu yang sesuai dengan hasil yang diharapkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline