Lihat ke Halaman Asli

Inggrid Fauziah

Pelajar Sekolah

Autobiografi Inggrid Fauziah

Diperbarui: 6 Mei 2023   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama saya Inggrid Fauziah Dwiastuti, biasa dipanggil ini saya lahir di Tangerang 9 Januari 2007 zodiak saya capricorn tapi menurut islam tidak boleh percaya.

Saya anak kedua dari dua bersaudara saya lahir dari pasangan ayah dan ibu saya. Saya di lahirkan di Tangerang tepatnya saya lahir di Klinik Bidan Maria Curug jam 16.00 wib proses persalinan berjalan dengan lancar, Alhamdulillah saya di lahirkan normal dengan berat 3.2 Kg.

Sebelum diberi nama Inggrid Fauziah Dwiastuti, Budhe saya memberi saran nama yaitu Revalina tapi ibu saya menolak dan bude saya menyarankan nama yaitu Inggrid dan ibu saya setuju lalu saya diberi nama lengkap Inggrid Fauziah Dwiastuti. saya tidak tahu arti nama saya karena ibu saya lupa.

Dari kecil saya di asuh oleh teteh karena ibu saya dan ayah kerja dan kakak saya saat itu masih bersekolah. saya di asuh teteh saya dari bayi sampai umur enam atau tujuh tahun, saya TK di Ash-Shofa saya sangat senang karena memiliki banyak teman yang baik dan jarak TK saya dari rumah juga sangat dekat biasanya saya berangkat jalan kaki diantar oleh teteh. Ada di mana saat perpisahan TK saya yaitu ke Ancol banyak sekali penampilan, saya menari ada juga yang bernyanyi sangat seru dan ramai.

Setelah saya lulus TK saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SD (Sekolah Dasar). Saya bersekolah di SDS Miftahul Jannah Citraraya kebalikannya dengan TK, SD saya sangat jauh harus melewati jalan besar dan lampu merah. saya sempat bingung ingin SD di mana tapi karena tetangga saya banyak yang bersekolah di sana jadi saya mengikuti.

Saat masuk SD saya diantar oleh ibu saya, saya masuk di kelas 1C karena baru masuk SD saya sempat bingung karena nggak punya teman. saat saya kelas 6 saya pernah mengikuti lomba FLS2N lomba yang saya ikuti adalah menganyam saya membuat piring dari rotan, sebelum saya lomba saya melakukan banyak latihan membuat piring saya latihan membuat piring di rumah Bu Sulastri, Beliau adalah guru sekolah SD saya sekaligus guru les saya beliau juga yang mengajak saya ikut lomba menganyam. saat kelas enam saya pernah aktif di Ekstrakulikuler Pramuka. 

Setelah banyak kegiatan dan pengalaman yang dilakukan, belajar dari kelas satu sampai kelas enam akhirnya saya melaksanakan Ujian nasional atau UN semuanya berjalan dengan lancar. setelah selesai melaksanakan ujian sekolah saya merayakan kelulusan atau perpisahan ke Bogor kita menginap selama dua hari satu malam perjalanan yang ditempuh lumayan lama, setelah sampai kita ke villa dan saat malam tiba anak murid diberikan instruksi untuk berkumpul seperti yang ada di Rundown Disanalah puncak acara acaranya seperti biasa acara dibuka sambutan kepala sekolah muhasabah, menangis dan penampilan anak murid, setelah acara malam itu selesai kita semua balik ke villa  masing masing dan tidur. paginya di depan villa banyak tukang oleh oleh suasana di sana sangat sejuk. 

Saya punya teman SD yang dari kelas 1-6 sekelas tapi saya nggak dekat sama dia saat itu. 

Setelah lulus SD lanjut ke jenjang selanjutnya yaitu SMP (Sekolah Menengah Pertama) saya bingung ingin bersekolah di mana karena saya memiliki banyak pilihan tapi akhirnya saya bersekolah di SMPIT Cordova 2. Jarak sekolah SMP saya dengan rumah saya cukup dekat biasanya saya berangkat naik sepedah bersama tetangga saya, setelah tes dan lolos saya masuk di kelas 7 Saudah disama saya bertemu dengan banyak teman baru di hari pertama saya melakukan perkenalan. tapi masa masa kelas 7 saya sangat sangat sebentar karena adanya Pandemi Covid-19 saya baru masuk kurang lebih 6 bulan lalu muncul kau fit sampai saya kelas 9.

Saat berita awal covid-19 muncul kami diliburkan dua minggu tapi ternyata kami diliburkan selama tahun dan sekolah melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), puncaknya adalah saat saya kelas delapan saya tidak pernah ke sekolah sama sekali karena kasus covid-19 sedang tinggi tingginya. tidak terasa sudah kelas 9 saat kelas 9 pandemi masih ada tetapi kasusnya sudah lumayan berkurang saat semester 1  saya bersekolah tetapi sekolah diberikan Sift perminggu Dan saat semester 2 covid-19 sudah mengurang kasusnya dan banyak sekolah yang melakukan PTM atau Pembelajaran Tatap muka termasuk sekolah saya.

Setelah sekian lama tidak masuk sekolah akhirnya masuk dan mengadakan Classmeeting, sangat seru karena awal masuk juga dan saat classmeeting ada beberapa kelas yang jualan sesuai jadwal. Setelah semester dua saya mulai fokus untuk  Ujian Praktek dan Ujian Sekolah, setiap hari sabtu saya melaksanakan pengayaan di sekolah untuk ujian sekolah. setelah melaksanakan ujian saya menunggu kelulusan, setelah itu lulus. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline