Lihat ke Halaman Asli

Pemasaran dan Inovasi Pembuatan Mainan Edukasi Ramah Lingkungan Melalui Program Wirausaha Merdeka

Diperbarui: 11 Juli 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mainan Edukasi Ramah Lingkungan

Di era globalisasi saat ini di mana kita hidup sekarang, merupakan masa di mana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pengguna teknologi tidak mengenal usia, Pengguna teknologi saat ini mulai dari anak anak, remaja sampai lansia. Gadget memang memiliki dampak positif bagi pola pikir anak yaitu dapat membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam permainan, meningkatkan kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan sosial anak. Tetapi dibalik kelebihan tersebut juga dapat berdampak buruk pula bagi dayakembang anak. Berbagai radiasi didalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat menurunkan daya aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak menjadi kurang interaktif dan lebih suka sendiri dengan zona nyamannya bersama gadget. Sehingga menimbulkan sikap individualis pada anak dan kurangnya sikap peduli terhadap sesama baik terhadap orang tuateman, maupun orang lain.

Kecerdasan anak apabila telah dilatih sejak usia dini mungkin, akan membuat perkembangan inteligensinya menjadi lebih baik. Untuk anak usia dini kita dapat merangsang kecerdasannya dengan menggunakan mainan edukatif.
Stimulasi merupakan bentuk kegiatan merangsang otak pada anak usia dini untuk memaksimalkan potensi tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya, termasuk juga kemampuan motorik halus dan kognitif pada anak-anak. Salah satu permainan edukasi yang dapat digunakan yaitu puzzle.
dari penelitian  yang terkait, permainan  edukasi  salah satunya mainan puzzle berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik halus dan kognitifanak usia 4-5 tahun.

Namun, hingga saat ini banyak kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak yang belum memanfaatkan alat permainan edukatif (APE) sebagai alat bantu untuk guru dalam pembelajaran.
oleh karena itu, dengan adanya program wirausaha merdeka, para umkm yang membuat produk mainan edukasi dapat berkolaborasi dengan mahasiswa untuk berinovasi membuat atau menambah produk mainan edukasi. Selain itu, mahasiswa juga turut andil dalam memasarkan produk lebih luas dan juga membuat design seperti packaging pada mainan edukasi agar lebih menarik minat sesuat target pasar yang ditentukan.program wirausaha merdeka terdapat 3 tahap yang meliputi:

1. Pre Immersion

yang merupakan kelas intensif yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dimana mahasiswa dibekali materi terkait kewirausahaan                 misalnya menentukan target pasar, etika dalam berwirausaha, mengelola keuangan, pemasaran produk dan lain sebagainya. Pada         tahap pre immersion dilaksanakan selama 1 bulan yang bertujuan sebagai bekal mahasiswa selama mengabdi kepada masyarakat       atau mitra umkm dalam melakukan pembuatan produk hingga pemasarannya produk mainan edikasi.

2. tahap immersion

Pada tahap ini mahasiswa terjun langsung dan kolaborasi pada masyarakat atau mitra untuk mengabdi dalam berinovasi membuat       produk, design dan memasarkan produk secara offline maupun menggunakan sosial media.

3. demo day dan post immersion

Tahapan ini berfokus pada proses market validation dan feasibility study. sehingga mahasiswa  memiliki kemampuan untuk memulai bisnis dan menjalankan bisnis. hal ini diharapkan mahasiswa memiliki bekal dalam menjalankan bisnis sesuai dengan yang direncanakan.

Instagram @happy.kidssby




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline