Lihat ke Halaman Asli

Inggirwan Prasetiyo

Mahasiswa Ilmu Sejarah

Melempemnya Performa Anak Asuh Don Carlo di Liga Domestik

Diperbarui: 8 Maret 2023   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stadion Santiago Bernabéu (Sumber: juanmaalmazan/pixabay.com)

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi liga Spanyol musim 2022/2023 telah memasuki pekan ke-24. Artinya sudah setengah perjalanan lebih menuju penentuan juara. Hingga kini, papan klasemen masih dihuni oleh Barcelona dengan raihan 62 poin, selisih 9 poin dari sang rival, Real Madrid di posisi kedua. Posisi ketiga ditempati oleh Atletico Madrid yang baru mengantongi 45 poin.

Sebelumnya, Real Madrid sempat memimpin perolehan poin pada awal musim hingga pekan ke-12 dengan raihan 31 poin. Meskipun di pekan ke-7 turun menjadi peringkat dua setelah ditahan imbang oleh Osasuna dengan skor 1-1. Kemudian kembali ke puncak klasemen setelah mampu melibas Barcelona dengan skor 3-1 pada pekan ke-9.

Menjadi tim dengan torehan gol terbanyak di liga nyatanya tidak bisa membuat Los Blancos meraih poin penuh. Sebab gawang yang dijaga oleh Thibaut Courtois sudah kebobolan sebanyak 18 gol. Hal ini berbeda ketika tampil di ajang paling bergengsi benua biru (Liga Champion). 

El Real telah memainkan 7 pertandingan dengan hasil yang positif, yakni 5 kali menang. Bahkan pertandingan terahir di putaran 16 besar leg pertama, mampu melumat Liverpool dengan skor yang meyakinkan, 2-5 di Stadion Anfield.

Hasil yang kurang memuaskan di kompetisi domestik mulai membuat fan (Madridista) kecewa dan geram. Sebab di tengah jadwal pertandingan yang sedang padat dan absennya beberapa pemain karena cedera, manajemen justru tidak merekrut pemain pada jendela transfer musim dingin 2023 lalu. Lebih buruknya lagi, pemain yang sedang moncer di akademi juga tidak banyak yang dipanggil untuk mengisi kekosongan di tim inti.

Juru taktik Real Madrid, Carlo Ancelotti, lebih memilih untuk melakukan eksperimen pada anak asuhnya. Ia menempatkan pemain pada posisi yang berbeda. Seperti pada pertandingan pekan ke-20 ketika menjamu Mallorca, Eduardo Camavinga yang berposisi asli sebagai gelandang justru diplot sebagai bek kiri. Kondisi ini membuat performa tim jadi kurang maksimal. Terbukti Madrid harus rela menelan kekalahan 1-0.

Ide gila pelatih asal Italia ini muncul karena performa Federico Valverde yang sama-sama menjadi “kelinci percobaannya” berhasil tampil bagus. Selain itu, pada ajang Piala Dunia 2022 lalu, Camavinga bermain sebagai bek kiri sebanyak dua kali ketika melawan timnas Tunisia di babak penyisihan grup D dan di partai final menggantikan Theo Hernandez pada menit 71.

Kira-kira mampukah Real Madrid kembali ke puncak klasemen musim ini? Menarik untuk kita nantikan hasilnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline