Hutan perempuan adalah nama hutan bakau yang keberadaannya tak biasa di pisahkan dari perempuan Enggros dan Tobati.Letak nya di Teluk Youtefa Jayapura,Papuan.Hutan itu di kawasi oleh para kaum perempuan dengan kearifan local secara turun temurun
"Heh! Ko siapa?!"seru Adriana Youwe Meraudje dengan lantang ketika ia merasakan ada sekolebat bayangan di sela rerimbunan pohon bakau.
"Ko mau ambil apa?kurang tahu malu masuk ke hutan perempuan"teriak Mama Ani.
Pasal nya waktu kejadian itu Mama Ani sedang melakukan aktifitas nya yaitu mencari kerang kerang yang berkulit tipis,buru-buru ia kenakan pakain nya kembali yang ia tinggal kan sebelum mencari kerang,atau bia dalam bahasa Enggros,di hutan bakau.
"Hutn ini di bilang Hutan Perempuan [karena] khusus untuk perempuan.Tidak ada laki-laki yang boleh masuk"ujar Mama Ani ,Rabu (24/02).
Ketika kaum laki-laki yang berani datang ke hutan itu ketika ada perempuan di dalam nya maka laki-laki tersebut akan di beri sangsi harus membayar denda adat berupa manic-manik,barang berharga bagi warga Enggros yang mahal harga nya.
Perempuan yang akrab di sapa Mama Ani ini adalah salah satu dari segelintiran perempuan Enggros yang melestarikan kearifan local di Hutan Perempuan hingga kini.
"Hutan Perempuan sudah jadi satu dengan adat kami,jadi kami tak bisa lepaskan itu hutan"ujar Mama Ani
"Hutan Perempuan sudah jadi satu dengan adat kami,jadi kami tak bisa lepaskan itu hutan," ujar Mama Ani lirih
Mama Ani adalah salah satu di antara segelintiraran perempuan yang menjaga atau melestarikan Hutan Perempuan hingga kini ia masih melestarikan hutan tersebut dengan kearifan nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H