Lihat ke Halaman Asli

Berpikir Sebelum Bertindak

Diperbarui: 24 Februari 2021   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berpikir Sebelum Bertindak
Prolog

Di satu sekolah terdapat mahasiswi yang tengah duduk di kantin sekola sambil memakan makanan yang sudah di pesan nya,ya dia Rania,Kania,Nina. Mereka sahabat dari awal kelas 1 SMP, awal pertemua mereka waktu MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)tiga tahun mereka menjadi sahabat sampai sekarang pun mereka bersahaba, lulus SMP mereka masuk ke SMA yang sama dan juga mereka satu kelas,SMAN itu milik Ayah nya Rania jadi Ayah nya berinisiatipf untuk menyatu kan mereka kembali sebab mereka mengambil jurusan yang sama.Walau pun mereka terlihat pecicilan tapi mereka pintar dan tidak sombong,sopan santun nya juga mereka terapkan karna didikan kedua orang tua nya.

Jadi tidak aneh banyak laki laki yang mengingin kan mereka sebab akan keramahan dan keanggunan nya,para kaum Adam berlomba lomba untuk memikat hati nya ,tapiii prinsip mereka tidak mau pacaran sebab mereka mau fokus dulu dalam belajar dan masuk ke dalam Universitas favorit mereka masing masing mereka tidak mau mengecewakan keduaa orang tua nya.Mereka sudah tau watak,sifat dan karakter nya masing masing.Mau itu Rania,Kania dan Nina mereka sudah tau bagaimana sifat Rania yang terbilang cuek,dingin,tapi penyayang dan dia anti yang nama nya BULLYING.

"Ran coba liat tuh di pojok.''sahut Kania,aku dan teman teman pun menengok kea rah pojok dimana ada teman sekelas ku yang sedang membaca buku novel.
"Bukan nya itu Dewi ya? Teman sekelas kita,kenapa dia sendirian?''tanya Nina
"Dia mah kan suka nya menyendiri di ajak gabung sama kita juga gak mau,padahal kita gak punya niat jahat.''sahut Kania
"Biarin aja lah kan kita juga udah coba ngaja dia,tapi dia gak mau kan? Jangan paksa orang yang gak mau gabung sama kita,gitu aja ribet.''sahut Rania dengan cuek sambil menyendokan makanan dan memasukan ke dalam mulut nya
"Ran.''ucap Kania sambil member kode,Rania dan Nina pun menengok e arah yang di kode kan oleh Kania.Mereka melihat Amel dkk menghampiri Dewi yang tengah duduk sendiri di bawah pohon rindang.
"Kaya nya ada yang gak beres nih Ran.''sahut Nina
"Kesana yu Ran bantuin Dewi.''sahut Nina
"Kita liatin aja dulu.''sahut Rania dengan cuek
"Keburu di siram dia nya Ran,hayu ahh.''ucap Kania dan Nina sambil menarik tangan Rania
"Cekk,lepasin tangan gue oon.''ucapku
"Cepet dong jalan nya lemot amat lo.''ucap Nina dengan kesal
"Iaa bentar ini juga udah kenceng jalan nya.''sahut Rania
Amel ddk pun sampai di tujuan nya dan berniat menyiram Dewi dengan minuman yang sudah di pesan tadi dannn byuuurr naas jus mangga nya terkena baju nya,ulah siapa? Ya pasti ulah Rania dkk dong.
"Loo,punya mata gak sih looo hahh.''bentak Amel sambil menunjuk Rania
"Punya.''sahut Rania dengan cuek dan ketus,walau pun cuek,dingin,ketus tapi dia anti yang nama nya Bullying walau pun bukan teman dekat pasti Rania dkk pasti bantu bela korban yang kena Bullying
"Kalau punya kenapa lo nyiram gue.''emosi A mel mulai naik
"Siapa yang nyiram lo? bukan nya lo yang nyiram diri lo sendiri?''cibir Rania menatap tajam Amel dan kawan kawan,sontak membuat nyali mereka menciut.Melihat tatapan tajam Rania .Amel berusaha tenang dan tidak gemetaran
"Makan nya berpikir sebelum bertindak bos.''sahut Kania dengan sinis
"Diem lo,kita gak ada urusan sama lulu pada.''sahut teman nya Amel yaitu Devi sambil menunjuk Kania dan Nina
"Kenapa sih kalian bertiga pada bikin ulah mulu,gak bosen apa sering di panggil BK"sahut Kania
"Terserah gue dong yang di panggil kan gue bukan lo,kenapa lulu pada yang sewot"sahut Laila
"Kita gak sewot cumin kesian aja sama guru BK nya apa gak bosen nyatet kalian hamper tiap hari"cibir Rania
"Diem lu gue gak ada urusan sama kalian,minggir"sahut Amel dan berjalan menuju Dewi
"Dewi temen kita jadi urusan Dewi urusan kita juga.''sahut Nina
"Kita gak ada urusan sama lo Ran,urusan gue sama dia.''sahut Amel sambil menunjuk Dewi,Dewi hanya menunduk kan kepala nya sebab takut akan amukan Amel .
"Urusan dia urusan gue juga.''sahut Rania dengan nada dingin nya.
"'Sekarang lo pergi dari sini atau gue bawa lo ke ruang BK,pergi cepet sebelum gue berubah pikiran.''sahut Rania dengan tatapan tajam nya itu
"Sekarang lo bisa lolos dari gue tapi lain kali gak bakal lolos.''ucap Amel sambil menunjuk Dewi
"Urusan kita belum selesai kita liat aja nanti,hemm.''ucap Amel sambil menunjuk Dewi dan senyum mengejek
"Ayo gays kita cabut.''ucap Amel pada teman teman nya
"Cemen luu,berani nya keroyokan.''teriak Kania
"Kenapa kalian bantu aku?''sahut Dewi sambil menundukan kepala nya tidak berani menatap Rania dkk
"Gue paling gak suka kalau ada anak yang nge bully orang yang lemah kaya lo.''sahut Rania dengan senyum sinis nya
"Gue gak lemah.''ucap Dewi sambil menatap Rania
"Kalau lo gak lemah kenapa lo diem aja saat mereka bertindak?''tanya Rania dengan nada sinis
Seketika Dewi pun jadi ungkam,benar kenapa dia diam saja saat di jahati oleh Amel dkk?
"Kenapa lo diem,bener kan yang gue omongin.Lo gak berani sama mereka''cibir Rania
"Memang,memang gue gak berani sama mereka kenapa?karna mereka punya kekuasaan sedangkan gue? Gue gak punya apa-apa gue gak berani gelawan mereka karena gue takut di keluarin dari sekolah''ucap Dewi setengah meninggi
"Gue takut kalau dia berbuat nekat sama gue,jadi gue diem aja"sahut Dewi sambil meundukan kepala nya dan menangis
"Gak bakal ada yang ngeluarin lo dari sini,dan gak akan ada yang berbuat nekat sama lo,masih ada kita.''sahut Rania dengan lembut,Rania dkk meresa sedih sebab begitu pahit nya hidup Dewi.
"Tau apa lo tentang gue,tolong jangan ikut campur urusan gue biarin mereka bertindak semaunya,apa lo semua gak tau Amel itu siapa?gue sekarang dalam bahaya gara gara kalian.''sahut Dewi sesegukan
"Sampai kapan lo bakal bertahan?apa lo kuat menghadapi mereka? Gue gak peduli siapa dia yang tau gue tau dia itu tukang bullying anak yang lemah kaya lo.Tenang aja lo gak akan dalam bahaya selagi sama kita kita ''tanya Rania sambil membawa duduk Dewi
"Gue gak tau sampai kapan gue bertahan,tapi gue mohon sama kalian jangan bantuin gue lagi gue mohon,gue gak mau kalian terlibat dalam urusan gue.Kalau kalian bantuin gue lagi gue pasti dalam bahaya.''sahut Dewi
"Kenapa lo harus takut sama mereka,seharus nya lo takut sama yang di atas lo banyak banyak berdoa aja agar lo di lindungi sama yang di atas."sahut Rania
"Kalian gampang bisa ngomong ke gitu,sedangkan gue?gue yang di tindas nya gak segampang itu lolos dari Amel dkk"sahut Dewi mencoba menghilangkan rasa takut nya tapi tidak bisa,sebab Dewi tau bagaimana sifat Amel kalau ada yang menganggu manggsa nya.
"Tenang Dew,kamu bakal aman sama kita kita kok,jadi santuy aja"sahut Nina
"Ia tenang aja Dew kamu jangan takut sama mereka.Emang kamu gak tau siapa yang punya sekolah ini?''tanya Kania
"Engga,emang siapa yang punya sekolah ini?''tanya Dewi
"Asli lo gak tau Dew?''tanya Kania dan di angguki Dewi
"Parah lo Dew,yang punya sekolah ini tuh Ra.....''belum usai bercakap mulut Kania sudah di bungkem oleh tangan Rania
"Jangan kasih tau Dewi kalau yang punya sekolah ini Bokap gue,kalau lo kasih tau Dewi lo bakal tau akibat nya." Bisik Rania kepada Kania sontak bulu kuduk Kania berdiri
" Ra?siapa Kan?'' tanya Dewi
"Ra..Radit ya Radit.''sahut Kania dengan gugup
"Emang ada di sekolah kita yang nama nya Radit?"tanya Dewi
"Emmm ituu,,,,."
" Diem diem lu cerewet juga ya."ucap Rania dengan nad gurau nya
"Hehehe,maaf."sahut Dewi sambil cengegesan
"Nah gitu dong senyum,kan cantik liat nya."ucap Nina dan Bluss seketika wajah Dewi menjadi semu merah
"Liat tuh muka nya merah,hahahah."tawa mereka sontak membuat Dewi malu
"Cukup jangan ada yang ketawa,gak lucu juga di ketawain."ucap Rania seketika Kania dan Nina pun diam
"Mulai dari hari ini lo harus bilang sama kita apa yang di perbuat oleh Amel dkk sama lo,lo gak usah takut sama mereka lo sama mereka sama sama makan nasi,jadi gak usah takut.Lo sekarang gabung sama kita supaya gak ada yang gangguin lo."sahut Rania pada Dewi
"Tapi aku takut kalau mereka pikir aku gabung sama kalian hanya untuk menjadi pelindung ku saja."sahut Dewi dengan sendu dan menundukan kepala nya
"Jangan denger ucapan orang lain Dew,cuek aja jangan terlalu mikirin yang gak berpaedah."sahut Nina
"Masuk kuping kanan buang kuping kiri gitu aja Dew."sahut Kania
"Gimana mau gak?"tanya Rania
"Apa kalian gak malu kalau aku berteman sama kalian? Penampilanku jauh beda sama kalian."ucap Dewi
"Tenang soal penampilan biar kita aja yang urus bener kan Nin."ucap Kania sambil menyenggol lengan Nina
"Nah bener tuh,kamu tenang aja jangan risau soal penampilan kamu.Mending kita masuk ke kelas udah mau bel nih keburu guru nya masuk."sahut Nina
"Ya udah deh aku gabung sama kalian."sahut Dewi dengan girang
"Nah gitu dong dari tadi kek,ya udah yu kita masuk."sahut Rania
Mereka pun berjalan menuju kelas nya,tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memata matai mereka dia pun menelpon seseorang dan berkata
"Ada info buat lo,si Dewi gabung sama mereka."ucap orang itu
"Bener kan gue bilang,pasti di butuh perlindungan,kita liat aja nanti lo bakal habis di tangan gue Dew hemm."gumam Amel sambil senyum mengejek
Ya dia Amel,Amel menyuruh orang suruhan supaya memata matai Rania dkk dan juga Dewi.
"Ok thank,pantau terus pergerakan nya nanti gue transfer uang nya ke rek lo kalau lo bekerja nya dengan bersih."ucap Amel
"Ok."sahut dia
BACK
Dewi dan Rania dkk pun masuk ke kelas nya.
" Dew mulai sekarang lo duduk sama gue ok"ucap Kania
"Tapi kan,,,,,."belum usai cakap sudah terpotong Kania
"Udah lah gak pake tapi tapian,buruan ambil tas lo."sahut Kania
"Baiklah."sahut Dewi,Dewi pun berjalan ke bangu belakang dan membawa tas nya.
Beberapa menit kemudian guru pun masuk dan memulai pelajaran nya.Bel pulang pun berbunyi tinggg
"Ok anak anak sampai di sini saja,minggu depan kita ulangan Bab 2 yah"
"Yahhhh kok ulangan sih pak"sahut semua
"Poko nya minggu depan ulangan jangan ada yang bolos apalagi alesan sakit"sahut Pak Agus
"Jangan lupa hapal kan materi nya"ucap pak Agus
"KM siapkan"ucap Pak Agus
"Siap,berdoa menurut agama dan kepercayaan nya masing masing,berdoa mulai"ucap KM
"Berdoa selesai,siap beri salam"
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"sahut semua nya
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"sahut Pak Agus
Mereka pun memasukan buku buku nya ke dalam tas dan bersiap-siap pulang.
"Dew kamu pulang naik apa?"tanya Rania
"Jalan kaki Ran."sahut Dewi
"Ya udah barengan kita aja Dew,kita naik mobil kok."sahut Kania
"Gak lah,aku jalan kaki aja."sahut Dewi
"Tapi Dew."ucap Nina
"Gak papa ini sudah terbias kok,ya udah aku duluan yah.Assalamualaikum"ucap Dewi
"Waalaikumsalam,hati hati Dew."teriak Kania dan di angguki Dewi dari kejauhan ada seseorang yang memantau pergerakan Dewi dia pun menelpon seseorang
"Target sudah keluar."ucap orang itu
"Ok."sahut wanita itu
"Saat nya kita beraksi,hemm kita liat sampai mana lo bisa bertahan."gumam wanita itu dia pun menelpon seseorang dan berkata.
"Siap siap target dalam perjalanan bawa dia ke gudang jauh dari pemukimaan warga."sahut wanita itu
"Siap Bos."sahut pria ini
"Target dalam perjalanan kata bos bawa dia ke gudang jauh dari pemukiman warga"sahut gangster tersebut
"Bos target sudah di depan"sahut Adi bawahan Roqi
"Ayo kita bawa dia selagi jalan nya lagi sepi"sahut Roqi
Chitttt mobil berhenti di depan Dewi dan keluar lah beberapa orang yang badan nya kekar kekar seketika Dewi pun takut sebab pria itu menghampiri nya.
"Sii,,,siapa kalia?"tanya Dewi dengan gugup
"Kamu tidak usah tau siapa kita,bawa dia"sahut Roqi
"Baik bos."sahut mereka
"Jangan mendekat kalau tidak aku teriak"sahut Dewi sambil berjalan mundur
"Silahkan cantik,teriak lah sesuka mu tidak akan ada yang mendengar mu.Hahaha"sahut Adi dan mereka pun tertawa Dewi berbalik berniat kabur tapi lengan nya sudah di cekal oleh Adi
"Lepasss,tolonggg tolo,,,"belum selesai ucap Dewi terlebih dahulu di bius oleh Adi seketika pun Dewi pingsan.
"Bawa dia ke dalam"sahut Roqi
"Baik boos"Adi pun mengangkat tubuh mungil Dewi ke dalam mobil.
Tampa mereka sadari ada enam pasang yang mengawasi mereka dari jarak jauh sambil memvideo mereka sebagai barang bukti.
"Kita harus gima nih,gue takut kalau Dewi kenapa napa"sahut Nina,ya yang mengawasi mereka dari jarak jauh adalah Rania dkk.
"Tenang,gue udah lapor polisi"sahut Rania dengan tenang
"Gimana mau tenang gue takut Dewi di leceh kan mereka"sahut Kania dengan risau
"Terus video mereka,kita ikuti mereka"sahut Rania dengan aura menyeram kan
Sedikit informasi Rania dkk menguasai bela diri dengan lihai dan cepat seperti,tekondo,silat dan bela diri seperti memanah dan menembak.Tapi mereka tidak gegabah soal tembak menembak,mereka bakal melawan lawan yang memang dalam ke adaan genting seperti sekarang ini.
"Gue takut nih"sahut Nina gemetar
"Kenapa harus takut,lo bisa kan bela diri?"tanya Rania dengan kesal akan ketakutan Nina,pasal nya Nina lah yang paling takut di antara mereka kalau dalam ke adaan begini.
"Kaya yang pertama kali aja lo beginian,lebay baget deh."celetuk Kania gemas akan tingkah Nina
"Gue emang takut ogeb,emang ini bukan yang pertama tapi ada perasaan takut kalau dalam keadaan kaya gini"sahut Nina dengan kesal
"Bisa diem gak sih lo pada pusing gue denger depat kalian,diem gue lagi nyetir tar nambrak pohon lagi."ucap Rania dengan aura dingin nya
"Ya maaf,lagian ni curut pake segala takut"sahut Kania sambil menunjuk Nina
"LLahhh kok nyalahin gue sih,apa coba curut?sejak kapan panggilan gue jadi curut cantik gini di bilang curut.Lu aja kali yang curut gue engga"emosi jiwa Nina sebab di bilang curut heheheh
"BISA DIEM GAK SIHHH LO PADA,PUSING GUE"Emosi Rania terpancing
Seketika pun mereka langsung diam seribu bahasa
"Nah gini kek dari tadi"sahut Rania
"Ran kok kita ke gudung kosong sih?"tanya Kania
"Kemana aja loo,sekarang baru nanya.Makan nya jangan berantem mulu,cepat turun kita udaah sampai"sahut Rania
"Untung temen kalau bukan udah gue pukul tu pala"gumam Kania tapi masih bisa terdengar oleh Rania
"Ngomong apa lu"tanya Rania dengan aura menyeram kan nya
"Becanda beb,hhehehe"sahut Kania
"Ya udah yuk e dalem,keburu di apa apain Dewi nya"ya udah yu

Amel dkk

"Dimana aku,kok gelap"gumam Dewi,seketika pntu terbuka dan pantulan cahaya pun mengenai bola mata Dewi dan Dewi pun menutup mata nya
"Selamat dating saying"ucap seseorang
"Kok suara nya kaya pernah denger ya"gumam Dewi
"Ya jelas dong pernah denger,malah hamper tiap hari gue nemuin lo"sahut orang itu seketika Dewi pun membuka mata nya,Dewi membelakan mata nya
"Amel"gugup Dewi
"Hai,gimana terkejut kah?hahahahaha"sahut Amel sambil tertawa terbahak bahak
"Apa mau mu?,kenapa kau membawa ku ke tempat kosnong ini"tanya Dewi dengan bergetar
"Nyawa,heh gue mau nyawa lo"sahut Amel
"Jangan macem macem lo"teriak Dewi
"Gak macem macem kok,cumin satu macem aja"sahut Amel
"Tolong,tolong"teriak Dewi
"Ayo teriak sekencang kencang nya,dan gak bakal ada yang denger tlo,gue mau nanya sama lo apa ada permintaan terakhir lo?buat orang tua lo gitu atau sahabat sahabat lo?"tanya Amel
"Gue mohon mel lepasin gue,gue masih pengen idup hik..hiks"ucap Dewi sambil menangis
"Awwww,,,,,lepas mel sakit ampuni gue mel,gue mohon"ucap Dewi
"Telat lu bilang nya,apa lo bilang lepas?ampuni?''dan di angguki Dewi
"Jangan harap,sebentar lagi ajal lo akan tiba"
"Roqi"teriak Amel seseorang pun menghampiri nya dengan perawakan yang gagah
"Beresin dia,Gue muak liat muka die"sahut Amel dan melepas kan jambakan nya
"Baik bos"sahut Roqi
"Tolong lepasin saya om,saya mohon"Dewi memohon pada pria itu
"Maaf saya gak bisa lepasin kamu,lagian salah sendiri bikin masalah sama bos kita"sahut Roqi
"Adi masuk"ucap Roqi bicara dengan Adi lewat handphone
"Baik bos"sahut Adi,bebrapa menit kemudia Adi pun tiba
DIluar sedang ada keributan atau perkelahian antara Rania dkk dan anak buah Amel,terjadi lah pergulatan antara meraka,seusai mereka mengalahkan musuh nya Rania dkk pun masuk ke dalam mendobrak pintu sontak saja Amel yang sedang memainkan hp nya terkejut hingga hp nya ter jatuh.
"Ka...kalian,kenapa kalian semua ada di sini?kalian ngikutin gue kan"ucap Amel dengan gemeteran,berniat kabur tapi tidaak bisa keburu di cekal lengan nya oleh Rania
"Kita mau bantuin temen kita yang lo sekap di gudang ini"ucap Rania dengan nada menyeramkan sontak yang di ruangan itu pun merinding
"Kenapa lo nyulik Dewi?apa salah dia sama lo?"tanya Rania dengan tatapan tajam
"Bukan urusan lo"ketus Amel
"Lo gegabah Mel,lo udah merencanakan penyulikan dan pembunuhan.Lo gak berpikir dulu sebelum bertindak,lo bakal kena batu nya mel"ucap Rania
"Teraerah gue,gue yang di hokum kenapa lo yang ribet"sahut Amel berusaha tenang dan tidak bergetar
"Lo sebener nya takut kan?kalau lo takut kenapa lo bertindak ke gini mel?lo bakal masuk polisi gara gara tindakan lo sendiri Mel"ucap Rania pada Amel
Amel tidak berpikir sampai ke sanah kalau tindakan nya ya gegabah ini ia bakal masuk ke dalam jeruji besi.
"Kenapa lo diem?lo gak mikir kan kalau kelakuan lo yang bejat ini bisa memasukan lo ke dalam jeruji besi"cibir Rania dan di angguki Amel
"Dah telat Mel,polisi beberapa menit lagi ke sini mau nagkap lo sama anak buah lo"sinis Rania
Seketika tubuh Amel kaku dan tidak bisa di gerakan,beberapa detik kemudia polisi dating dan menaangkap anak buah Amel beserta amel nya,korban untung nya selamat dan bi bawa ke rumah sakit terdekat sebab ada luka kecil.
TAMAT

Makanya kalau mau bertindak itu piker piker dulu,apa kah tau akibat dari perbuatan nya itu apa?.Jangan gegabah piker dulu untuk ke depan nya baik gak buat kita,dan jangan jadi orang suka BULLYING yang lemah boss,apa kah kalian tau orang lemah diam itu bukan berarti dia harus dia ketika ada yang mencelakainya,jangan anggap orang lemah itu benar lemah,jangan salah kalau orang lemah sudah berti ndak kau skak mat.Igat pesan ini jangan sesekli bertindak di luar dugaan kita kalau kita tidak tau akibat kedepan nya apa untuk kita.
Terima kasih maaf kalau missal kan banyak kata yang kurang enak di baca atau kata yang kurang dan tipo,terimakasih ASSALAMUALIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline