Lihat ke Halaman Asli

Ingatan Sihura

Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

Belalang dan Amaedola Nono Niha

Diperbarui: 25 Agustus 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belalang [Sumber Gambar: Vivanews dan Wikiwand yang diolah secara pribadi]

Belalang dan Amaedola Nono Niha

Pendidikan zaman sekarang mendorong setiap pelajar atau bahkan mahasiswa untuk belajar dan menimba ilmu dari alam. Ternyata dorongan yang seperti itu nampaknya bukan hanya muncul untuk saat ini. jauh sebelum dunia pendidikan yang maju saat ini, orang tua atau para leluhur sudah memulainya.

Leluhur orang Nias juga tidak kalah dalam belajar. Salah satu hasil dari pengetahuan alam yang dipelajari oleh para leluhur orang Nias adalah dengan mengamati belalang. Dari belalang, leluhur Orang Nias kemudian menjadikannya Amaedola (Perumpamaan/Kiasan) yang hingga saat ini masih digunakan. Berikut ulasannya.

Amaedola:

Tamo Lea - Tamo Boho, Tamo sangondru bawa lokho

Na lo faudu ira lo fataho, faoma la holehole mano

Ba na no faudu ira no fataho, faoma fahokohoko mano

Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia:

Belalang Lea, Belalang Bh, belalang pembawa musim kemarau

Kalau mereka belum pas berpapasan, mereka terus menggeleng kepala

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline