Belalang dan Amaedola Nono Niha
Pendidikan zaman sekarang mendorong setiap pelajar atau bahkan mahasiswa untuk belajar dan menimba ilmu dari alam. Ternyata dorongan yang seperti itu nampaknya bukan hanya muncul untuk saat ini. jauh sebelum dunia pendidikan yang maju saat ini, orang tua atau para leluhur sudah memulainya.
Leluhur orang Nias juga tidak kalah dalam belajar. Salah satu hasil dari pengetahuan alam yang dipelajari oleh para leluhur orang Nias adalah dengan mengamati belalang. Dari belalang, leluhur Orang Nias kemudian menjadikannya Amaedola (Perumpamaan/Kiasan) yang hingga saat ini masih digunakan. Berikut ulasannya.
Amaedola:
Tamo Lea - Tamo Boho, Tamo sangondru bawa lokho
Na lo faudu ira lo fataho, faoma la holehole mano
Ba na no faudu ira no fataho, faoma fahokohoko mano
Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia:
Belalang Lea, Belalang Bh, belalang pembawa musim kemarau
Kalau mereka belum pas berpapasan, mereka terus menggeleng kepala