Lihat ke Halaman Asli

PPI Turki

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki

PPI Turki Menolak dan Mengecam Ketidakadilan serta Kekerasan yang Terjadi di Konflik Palestina - Israel

Diperbarui: 6 Juli 2021   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Al-Aqsa di Palestina

Konflik sumber-sumber emotional pain dan bisa juga menyebabkan trauma-trauma yang dimana orang-orang di dalam konflik saling berebutan kepentingannya masing-masing. Dunia memang konflik tidak akan pernah ada habisnya, tetapi dengan adanya permasalahan dan konflik memberikan opportunity untuk pendewasaan. Begitu pula dengan konflik antara Palestina dengan Israel, tetapi konflik ini sangat disayangkan karena konflik ini membawa kisah duka di mana banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak, walaupun pihak rakyat Palestina menerima banyak korban dan kerugian.

PPI Turki kabinet Bumi Inspirasi 2021-2022 departemen Puspitur (Pusat Studi PPI Turki) mengadakan Diskusi Terbuka Tematik perdana pada tanggal 23 Mei 2021 via Zoom dengan tema Palestina – Israel 101 : Sejarah, Konflik, dan Solusi Kemanusiaan. Diskusi diisi dengan pemantik oleh Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Agung Nurwijoyo S.Sos , M.Sc dan Mahasiswa Program Ph.D. Communication Science Sakarya University M. Fikri AR.

Dalam Konflik Palestina – Israel banyak alasan-alasan yang menjadi dasar konflik ini agama, politik, ideologi, dan alasan-alasan lain yang diberitakan oleh media-media dan diperdebatkan, tetapi ketika banyak nyawa yang berjatuhan, kerugian kerugian infrastruktur, dan orang-orang di dunia yang terkurasnya batin, di mana Kemanusiaan? Ketika banyak orang – orang yang tersiksa dan tertindas.

Konflik Palestina – Israel pun yang sudah berakar kuat dengan sejarah “Konflik Palestina sudah mengakar kuat karena sudah lintas ekonomi, lintas waktu, lintas sejarah, lintas generasi, dan lintas lain-lainnya” ujar Agung Nurwijoyo.  Media – media massa internasional yang memberitakan konflik ini dari sisinya masing – masing dan hanya memberitakan kepentingannya mereka masing – masing, tetapi “Pengangkat berita pun tidak bisa memberitakan secara objektif, karena tidak ada yang bisa datang langsung ke tempat kejadian atau memberitakan (meng-frame) semua kejadian – kejadian secara menyeluruh” ujar M. Fikri AR dalam diskusi.

“Apakah perdamaian dalam konflik Palestina-Israel mengmungkinkan? Mungkin” begitu jawaban Agung Nurwijoyo sebagai pemantik dalam diskusi. “Tetapi bukan perdamaian yang berlangsung selamanya, hanya perdamaian negatif yang dimana tidak adanya kekerasan di dalamnya.” Ujar beliau juga. Dunia yang menyuarakan suara mereka tentang penindasan dan hak asasi manusia. PPI Turki pun membuat Surat Pernyataan Sikap dengan pertimbangan sebaik – baiknya sebagai berikut:

  • Mengecam keras seluruh bentuk tindakan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina yang dengan eksplisit telah melanggar hak asasi manusia, resolusi PBB, dan hukum internasional yang telah ditetapkan.
  • Mendukung dan mengapresiasi secara penuh langkah pemerintah Indonesia dalam segala bentuk upaya positif untuk kemerdekaan dan terpenuhinya hak – hak rakyat Palestina
  • Mendorong seluruh komunitas internasional, terkhusus  Dewan Keamanan PBB dan Organisasi Kerjasama Islam, untuk mengambil tindakan nyata dan langkah konkret dalam penyelesaian konflik Palestina – Israel.
  • Mengajak seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesa di seluruh dunia, terkhusus di Turki, untuk mendoakan, memberikan dukungan dan turut andil dalam menyuarakan/mengadvokasikan hak – hak rakyat Palestina yang harus terpenuhi.

Oleh : Rausan Fikri Alfaritzi
Instagram : @rava2542

PPI Turki
Instagram : @PPI Turki
Twitter : @PPI Turki
Facebook : PPI Turki Fanspage
Youtube : PPI Turki TV




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline