SAMARINDA -- Hasil survei terbaru dari Geopolitic Research Center (GRC) menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud-Seno Aji, unggul signifikan atas pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi menjelang Pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.
Direktur Eksekutif GRC, Alfian Septiansyah, menyatakan bahwa survei ini dilakukan untuk mengukur elektabilitas kedua pasangan setelah pelaksanaan kampanye dan debat publik. Dalam simulasi pertanyaan terbuka, sebanyak 51,2% responden secara spontan memilih Rudy-Seno, sementara pasangan petahana Isran-Hadi memperoleh 33,9%, dan 14,9% responden tidak memberikan jawaban.
"Simulasi pertanyaan tertutup menunjukkan hasil yang lebih mencolok, di mana Rudy-Seno dipilih oleh 60,7% responden, Isran-Hadi mendapatkan 34,7%, dan 4,6% responden tidak menjawab," ujar Alfian dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).
Survei ini juga mencakup simulasi dengan menggunakan 1.800 duplikat surat suara untuk mencerminkan kondisi sesungguhnya. Hasilnya, pasangan Rudy-Seno mengantongi 1.101 suara atau 61,16%, sedangkan Isran-Hadi mendapatkan 616 suara atau 34,2%. Sebanyak 83 surat suara dinyatakan kosong.
Tingkat Kesukaan dan Popularitas
Selain elektabilitas, GRC juga mengukur tingkat kesukaan masyarakat terhadap kedua pasangan. Hasilnya, sebanyak 83,3% responden menyatakan menyukai dan menerima pasangan Rudy-Seno, sementara pasangan Isran-Hadi mendapatkan tingkat kesukaan sebesar 50,7%.
Dari sisi popularitas, pasangan Isran-Hadi lebih dikenal dengan tingkat pengenalan 87,7%, diikuti pasangan Rudy-Seno yang mencapai 84,6%. "Angka ini menunjukkan bahwa kedua pasangan cukup dikenal luas di masyarakat Kaltim, terutama setelah kampanye dan debat publik berlangsung," ungkap Alfian.
Kinerja Petahana Dipertanyakan
GRC juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Isran Noor dan Hadi Mulyadi selama memimpin Kaltim periode 2018-2023. Sebanyak 62,8% responden mengaku tidak puas, sementara 32,1% menyatakan puas, dan 5,1% tidak memberikan penilaian.
"Data ini menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tren elektabilitas petahana," jelas Alfian.