Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Mengasah Empati Penumpang Angkutan Kota JakLingko

Diperbarui: 9 September 2024   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Armada JakLingko di Terminal Kp Melayu, Jakarta Timur (Foto: Dok/Priabadi/Syaiful W. Harahap)

Matahari di pagi hari di awal September 2024 belum menunjukkan diri, tiga warga menunggu JakLingko 41 Jurusan Pulogadung-Kp Melayu di sebuah shelter di Jalan Gading Raya, Pisangan Timur, Jakarta Timur.

"Pak .... Bu .... Tolong empat enam." Itu dikatakan pramudi JakLingko 41 sambil menoleh ke belakang.

Maksud Pak Pramudi itu tempat duduk di kiri untuk empat penumpang dan yang di kanan enam penumpang.

Memang, di tempat duduk di kiri ada tiga penumpang tapi ada yang duduknya seperti di taksi sehingga kelihatan sudah penuh. Begitu juga dengan tempat duduk di kanan ada tiga penumpang, tapi kelihatan penuh karena ada penumpang yang juga duduk hadap depan.

Syukurlah, pramudi yang arif itu mau meluangkan waktu untuk memberikan tempat bagi tiga warga yang sudah menunggu lepas subuh pagi itu.

Memang, jarang sekali ada penumpang yang mau berbagi. Tapi, syukurlah beberapa kali saya dan penumpang lain selalu memberikan informasi kepada pramudi bahwa ada satu ada dua tempat lagi sehingga bisa menaikkan penumpang di shelter berikut.

"Cuma satu," kata penumpang yang duduk di ujung depan tempat duduk kiri sambil mengacungkan telunjuknya ke beberapa warga yang menunggu di shelter sekitar Pasar Enjo, Jakarta Timur.

"Nah, yang anak sekolah saja," timpal yang lain. Maklum, anak sekolah buru-buru agar tidak terlambat masuk kelas.

Kondisi itu melegakan hari karena ada empati (KBBI: keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain).

Dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai compassion yaitu kasih sayang, iba, keharusan, perasaan terharu. Ini berbeda dengan simpati karena ini hanya sebatas di alam pikiran, sedangkan empati merupakan bagian dari sikap yang realistis sebagai realitas sosial di social settings.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline