Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Makan Siang Gratis Pintu Masuk untuk Mengembalikan Makanan Pokok Khas Daerah

Diperbarui: 21 Juli 2024   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak di Sekolah Dasar Inpres Lewoneda di Desa Mudakeputu, Kecamatan Ile Mandiri, Flores Timur, tengah menikmati makan siang bersama dengan menu pangan lokal, Senin (4/3/2024). KOMPAS/AHMAD ARIF

Pola makan di beberapa daerah yang semula dengan makanan pokok khas daerah tersebut dirusak oleh program transmigrasi yang membawa nasi sebagai makanan pokok.

Akibatnya, kebutuhan beras nasional terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan warga yang meninggalkan bahan makanan pokok khas daerahnya.

Ilustrasi -- Sarapan gratis di sekolah di Malaysia (Sumber: cilisos.my)

Baca juga: Transmigrasi Mengubah Makanan Pokok Masyarakat yang Mendorong Impor Beras

Akibatnya, kebutuhan besar nasional terus meningkat dalam kondisi ketidakmampuan pemerintah mewujudkan kedaulatan beras sehingga membuat ketergantungan terhadap beras impor.

Maka perlu mengembalikan makanan pokok khas daerah agar tidak lagi tergantung pada beras.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat ketergantungan beras nasional terhadap impor.

Tingkat ketergantungan terhadap beras kian tinggi karena konsumsi beras per kapita warga Indonesia per tahun tertinggi di dunia (infopublik.id) seperti data di bawah ini:

  • Indonesia: 124 kg
  • Thailand dan Malaysia: 80 kg
  • China: 60 kg
  • Jepang: 50 kg
  • Korea: 40 kg

Dengan jumlah penduduk 275,5 juta (2022) tentulah kebutuhan beras juga besar.

Tahun 2024 kebutuhan beras nasional mencapai 31,2 juta ton. Angka yang tidak sedikit. Karena produksi beras nasional tidak mencukupi, maka pemerintah mengimpor beras dari beberapa negara di Asia dan ASEAN.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline