Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Serial Santet #48 Kawat Seperti Kail Dikirim untuk Menjepit Otot

Diperbarui: 7 Januari 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawat yang ditarik Pak Ajie dari bahu kiri di akhir pekan awal Januari 2024 lalu (Foto: Dok/Syaiful W. Harahap)

Catatan: Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pengalaman ini saya tulis sebagai gambaran bagi yang pernah mengalami sendiri atau keluarga agar bisa dapat bantuan. Simpanlah ejekan, hinaan dan cacian. Jika merasa tidak akan pernah kena santet, silakan bersyukur sehingga tidak perlu menghina. Sudah beberapa yang mengontak saya minta bantuan setelah membaca pengalaman saya di Kompasiana. Penulis.

Kesemutan di tangan kiri sudah tidak terasa setelah menjalani rangkaian fisioterapi* di sebuah RSUD di Jakarta Timur.

Tapi, tiba-tiba tangan kiri kembali kesemutan awal pekan lalu.

Kalau saya kembali ke dokter tentulah mulai lagi dari awal dan itu artinya perjalanan untuk bisa fisioterapi akan panjang.

"Ya, Pak, ada lagi benda kiriman di bahu kiri." Ini jawaban Pak Ajie di Cilegon, Banten, via WA.

Memang, awal pekan ada bau menyengat, seperti bau rokok, obat nyamuk bakar dan wewangian yang aneh di hidung di depan rumah.

Itu biasanya salah satu pertanda ada 'kiriman' tapi bukan dibawa kurir. Yang datang dengan bau-bauan itu berupa makhluk halus yang disuruh penyantet dengan bayaran tertentu berkisar antara Rp 2,5 -- Rp 3,5 juta ditambah 'uang jasa' bagi penyantet.

Tidak ada pilihan lain selain ke rumah Pak Ajie agar benda ditarik. Bisa juga ditarik langsung dari Cilegon, tapi biaya agak besar dan tidak puas rasanya karena tidak melihat benda ditarik dari badan.

Persoalan muncul karena keterbatasan 'amunisi' berupa ongkos. Syukurlah, ada teman yang mengulurkan tangan.

Akhir pekan lalu saya ke rumah Pak Ajie. Syukurlah dia ada di rumah sehingga saya tidak harus menunggu lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline