Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Hari AIDS Sedunia: Menunggu Penanggulangan HIV/AIDS yang Komprehensif di Indonesia

Diperbarui: 3 Desember 2023   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi teatrikal mewarnai unjukrasa memperingati hari HIV/ AIDS sedunia oleh Madani Mental Health Care Foundation di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014). Foto: KOMPAS/PRIYOMBODO

Hari ini, 1 Desember 2023, ada peringatan Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) yang merupakan kegiatan rutin sejak tahun 1988 sebagai peringatan global untuk meningkatkan kesadaran tentang epidemi HIV/AIDS.

Celakanya, narasi terkait dengan kasus HIV/AIDS di berbagai daerah di Indonesia belakangan ini justru tidak meningkatkan kesadaran terkait dengan penyebaran HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena informasi HIV/AIDS dibalut dengan norma, moral dan agama yang mengedepankan orasi moral yang tidak objektif terkait dengan penyebaran HIV/AIDS.

Misalnya, mengkambinghitamkan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) sebagai penyebar HIV/AIDS di Tanah Air. Padahal, secara empiris yang potensial menyebarkan HIV/AIDS adalah laki-laki heteroseksual.

Baca juga: Penyumbang Kasus HIV/AIDS Bukan LGBT tapi Heteroseksual

Secara empiris kasus HIV/AIDS pada gay, dalam hal ini LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki), ada di terminal terkhir epidemi karena LSL tidak mempunyai istri. Bandingkan dengan laki-laki heteroseksual yang mengidap HIV/AIDS. Mereka akan menularkan HIV/AIDS ke istrinya secara horizontal.

Matriks: Penyebaran HIV/AIDS Melalui Laki-laki Heteroseksual/Biseksul Dibanding Gay dan Pelajar. (Foto: Dok/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Jika istri tertular, maka ada pula risiko penularan vertikal dari ibu-ke-bayi yang dikandungnya terutama ketika persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI).

Bahkan, ada laki-laki yang beristri sah lebih dari satu. Selain itu ada juga yang mempunyai selingkuhan dan jadi pelanggan pekerja seks komersial (PSK) atau cewek prostitusi online.

Data Kemenkes menunjukkan sampai akhir 2012 ada 6,7 juta pria Indonesia yang menjadi pelanggan PSK, sehingga pria menjadi kelompok paling berisiko tinggi untuk menyebarkan HIV/AIDS. Dari 6,7 juta pria pelanggan PSK itu 4,9 di antaranya mempunyai istri (bali.antaranews.com, 9/4/2013).

Ilustrasi (Sumber: reuters.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline