Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Deteksi HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya Sejatinya Bukan Ibu Hamil tapi Suami Ibu Hamil

Diperbarui: 3 September 2023   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: news18.com)

"Deteksi Kasus HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya, Ibu Hamil Jadi Perhatian. Kasus HIV/AIDS disebut meningkat seiring masifnya pengetesan." Ini judul berita di rejabar.republika.co.id (29/8-2023).

Judul berita ini benar-benar mengabaikan perspektif gender sehingga mengesankan dan menggiring opini bahwa HIV/AIDS terkait langsung dengan ibu hamil.

Padahal, secara faktual dan empiris mereka, ibu-ibu hamil, tertular HIV/AIDS dari suaminya. Tapi, dengan judul berita yang tidak memakai perspektif gender itu ibu hamil (baca: perempuan) ditempatkan pada posisi yang bersalah.

Dalam berita Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Jabar, Asep Hendra, mengatakan: " .... adanya peningkatan itu (jumlah kasus HIV/AIDS-pen.) dikarenakan pengetesan yang dilakukan lebih masif."

Pernyataan ini tidak akurat karena kasus HIV/AIDS bertambah karena banyak warga Kota Tasikmalaya, dalam hal ini laki-laki dewasa terutama yang beristri, yang melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS.

Perilaku seksual laki-laki dan peremuan yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu: pernah atau sering melakukan hubungan seksual dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom di dalam atau di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering ganti-ganti pasangan, seperti PSK langsung (yang ada di tempat pelacuran) atau PSK tidak langsung (pemijat dan karaoke plus-plus, cewek/artis prostitusi online).

Sedangkan warga yang HIV-positif terdeteksi melalui tes HIV.

Pertanyaannya adalah: Siapa yang (harus) melakukan tes HIV?

Disebutkan dalam berita: Asep mengatakan, selain menyasar kelompok masyarakat rentan, ibu hamil menjadi fokus sasaran pengetesan HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya. Dengan pengetesan, diharapkan dapat mencegah risiko penularan virus dari ibu hamil kepada bayinya.

Yang jadi persoalan bukan pada kelompok masyarakat rentan, tapi laki-laki heteroseksual, terutama yang beristri, karena kalau mereka tertular HIV/AIDS, maka mereka jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat terutama melalui hubungan seksual tanpa memakai kondom di dalam dan di luar nikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline