Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bicara soal jika HIV/AIDS pada remaja tapi tanda data jumlah kasus HIV/AIDS pada remaja
Wakil Bupati Lumajang (Jawa Timur/Jatim-pen.), Indah Amperawati, mengatakan, apabila penyakit menular itu menyerang para remaja dan pemuda, maka peran orang tua sangat dibutuhkan. Ini ada dalam berita "Kasus HIV/AIDS Meningkat, ini Pesan Wabup Lumajang" di pantura7.com (23/9-2022).
Celakanya, dalam berita tidak ada keterangan, penjelasan atau informasi tentang jumlah remaja dan pemuda yang tertular HIV/AIDS di Kabupaten Lumajang.
Selan itu HIV/AIDS bukan penyakit menular yang menyerang, tapi virus, dalam hal ini HIV, yang menginfeksi darah orang-orang yang tertular HIV/AIDS. Yang menular HIV sebagai virus, sedangkan AIDS adalah masa (secara statistik terjadi antara 5-15 tahun setelah tertular jika tidak minum obat antiretroviral/ARV).
Dalam berita disebutkan: Jika pada tahun 2021 tercatat ada 174 kasus, setahun kemudian jumlahnya meningkat. Hingga mendekati akhir September 2022, HIV/AIDS menjadi 284 kasus.
Lagi pula kasus HIV/AIDS pada remaja dan pemuda secara empiris ada di terminal terakhir karena mereka tidak mempunyai istri.
Bandingkan dengan laki-laki dewasa beristri jika tertular HIV/AIDS. Mereka akan menularkan HIV/AIDS ke istrinya. Selanjutnya jika istri tertular, maka ada pula risiko si istri menularkan HIV/AIDS ke bayi yang dikandungnya terutama saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI). (Lihat matriks risiko penyebaran HIV/AIDS pada remaja dan laki-laki beristri).
Bahkan, ada laki-laki yang beristri lebih dari satu, selain itu ada juga yang punya selingkuhan dan jadi pelanggan waria atau pekerja seks komersial (PSK).
Baca juga: AIDS di Purbalingga: Ironis, Kasus HIV/AIDS Justru Ditemui pada Laki-laki Beristri