Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

HIV/AIDS di Bandung Bikin Geger Padahal Kasus HIV/AIDS Terbanyak Justru di Jawa Timur

Diperbarui: 6 September 2022   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. (Sumber: navbharattimes.indiatimes.com)

Informasi tentang 414 mahasiswa ber-KTP Bandung tertular HIV/AIDS tidak akurat karena tidak disebut kapan kasus tersebut terdeteksi

Karena informasi yang dilemparkan oleh KPA Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), yaitu tentang jumlah kasus HIV/AIDS pada mahasiswa ber-KTP Kota Bandung, tidak akurat, maka banyak orang yang melihat Bandung sebagai 'lautan AIDS.

Padahal, berdasarkan laporan siha.kemkes.go.id (18/03/2022) menunjukkan ada 10 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS terbanyak priode tahun 1987 sampai 31 Desember 2021

Lagi pula angka 414 kasus HIV/AIDS pada mahasiswa itu merupakan akumulasi jumlah kasus selama 30 tahun yaitu dari tahun 1991 -- 2021.

Baca juga: 414 Mahasiswa Bandung yang Tertular HIV/AIDS Ternyata Terjadi pada Rentang Waktu Selama 30 Tahun

Adapan 10 provinsi tersebut adalah: Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten dan Kepulauan Riau (Lihat Tabel I).

TABEL I. 10 provinsi dengan jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak dari tahun 1987 sampai 31 Desember 2021. (Foto: Tagar/Syaiful W. Harahap)

Dari data di atas Jabar justru ada di peringkat ke-4 secara nasional dengan 57.298 kasus, sedangkan Jatim di peringkat ke-1 dengan 89.299 kasus.

Pemberitaan sebagian besar media yang tidak menyajikan data seimbang justru menggiring opini publik ke arah yang tidak benar terkait dengan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS.

Fakta tentang jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS terbanyak di atas jadi ironis karena sejak reformasi gerakan moral telah menutup semua tempat pelacuran (d/h. lokalisasi pelacuran dan lokres/lokalisasi dan resosialisasi).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline