Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Apa Langkah Pemkot Batam Mengatasi Peningkatan Kasus HIV/AIDS

Diperbarui: 22 Agustus 2022   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. (Sumber: timesofindia.indiatimes.com)

Tidak ada penjelasan mengapa warga Batam waspada dengan peningkatan kasus baru HIV/AIDS, dan bagaimana warga waspada

"Dinkes Batam meminta warga untuk waspada. Sebab setiap tahunnya, ditemukan peningkatan kasus baru HIV/AIDS." Ini ada dalam berita "WASPADA Warga Batam, Dinkes Ungkap Kasus HIV AIDS Meningkat per Juli 2022" (batam.tribunnews.com, 4/8-2022).

Tidak ada penjelasan mengapa warga Batam waspada dengan peningkatan kasus baru HIV/AIDS, dan bagaimana pula warga Batam waspada dengan peningkatan kasus baru HIV/AIDS.

Disebutkan tiap tahun Dinkes Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menemukan kasus baru HIV/AIDS.

Terkait dengan kasus baru yang ditemukan itu tidak menggambarkan kasus yang sebarnya di masyarakat karena tidak ada penjangkauan yang sistematis. Kebanyakan kasus terdeteksi ketika seseorang berobat ke fasilitas keeshatan (Faskes) pemerintah, seperti Puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD).

Persoalan besar adalah dalam epidemi HIV/AIDS jumlah kasus yang dilaporkan atau terdeteksi tidak menggambarkan kasus HIV/AIDS yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).

Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Jika kasus HIV/AIDS yang ada di masyarakat tidak terdeteksi, maka warga terebut akan jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Untuk itu Pemkot Batam, dalam hal ini KPA Batam, harus mempunyai program yang realistis untuk mendeteksi warga pengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi. Ketika Pemkot Batam tidak mempunyai program yang realistis, maka penyebaran HIV/AIDS melalui warga pengidap HIVAIDS yang tidak terdeteksi akan terus menambah kasus baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline