Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Melalui Modul dan Festival "Isi Piringku" Danone Dukung Pemerintah Turunkan Stunting di Indonesia

Diperbarui: 2 Maret 2021   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: youtube.com-NutrisiBangsa)

Sudah jamak terdengar keluhan ibu-ibu: "Duh, anak saya susah makan" ada pula keluhan "Anak saya cuma mau camilan" dan lain-lain. Kebiasaan buruk itu bisa berlanjut sampai masa anak-anak dan remaja. Pada setiap tingkatan mulai dari kehamilan dan anak-anak (dikenal sebagai 1000 Hari Pertama Kehidupan -- 1000 HPK), remaja sampai dewasa pola makan mempengaruhi kehidupan.

Salah satu masalah yang besar yang terjadi pada anak-anak adalah stunting (pertumbuhan fisik yang tidak sesuai dengan umur). Berdasarkan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar dengan skala nasional berbasis komunitas yang dilakukan secara berkala oleh Badan Litbangkes, Kemenkes RI) proporsi stunting pada anak-anak Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%, padahal standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya sebesar 20%.

Memang, stunting erat kaitannya dengan 1000 HPK, tapi anak-anak dengan stunting bisa 'diselamatkan' melalui makanan dengan gizi dan nutrisi serta hidrasi yang baik. Untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, terutama orang tua, Danone Indonesia memasyarakatkan upaya-upaya untuk membangun masyarakat yang sehat melalui edukasi tentang gizi seimbang. Sosialisasi dilakukan melalui webinar "Festival Isi Piringku Anak Usia 4 -- 6 Tahun" pada 26/2-2021 melalui channel You Tube.

Baca juga: Kecukupan Nutrisi pada "1000 Hari Pertama Kehidupan" Cegah Stunting

Menurut Dr Rr Dhian Proboyekti Dipo, SKM, MA, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, pada webinar bahwa pencegahan stunting tetap jadi fokus dengan langkah-langkah strategis melalui berbagai program yang dijalankan pemerintah. Program ini untuk menurunkan angka stunting pada proporsi 14% di 2024.

Langkah Strategis Pemerintah dalam Menangani Stunting

Tentu saja upaya untuk menurunkan proporsi stunting tidak semudah membalik telapak tangan karena 'isi piringku' berupa makanan nutrisi dengan gizi seimbang dan hidrasi sehat terganggu karena pandemi virus corona (Covid-19) yang merontokkan perekonomian dunia.

Ilustrasi (Sumber: youtube.com-NutrisiBangsa)

Di Indonesia diperkirakan kemismikan melonjak antara 10,7%-11,6%. Bahkan, ada juga prediksi jumlah penduduk miskin akan bertambah 5 juta. Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memberikan makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang serta hidrasi yang sehat untuk anak-anak.

Seperti banyak keluhan ibu-ibu tentang anak mereka yang sulit makan, apalagi makanan dengan nutrisi dan gizi seimbang, maka diperlukan cara-cara yang realistis untuk mendorong anak-anak mau makan makanan yang tersaja di 'isi piringku'. Langkah yang strategis adalah melalui edukasi di sekolah dan rumah untuk memberikan panduan makan sehat anak.

Selain tidak bisa menurunkan angka stunting makanan anak-anak yang tidak sesuai dengan nutrisi dan gizi seimbang pada 'isi piringku', maka akan berlanjut ke masa remaja dan dewasa seperti anemia. Semua ini akan bermuara pada kelemahan sumber saya manusia (SDM) dengan tingkat persaingan yang rendah di ranah global. Pada akhirnya kondisi ini akan merongrong perekonomian negara.

Baca juga: Mendorong Masyarakat Untuk Memutus Rantai Anemia Pada Lintas Generasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline