Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Ibu Ini Takut Kena AIDS karena Mantan Suaminya Ganti-ganti Pasangan Seks

Diperbarui: 28 November 2019   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: nih.gov)

Tanya Jawab AIDS No 4/November 2019

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, WA dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (2) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.

Tanya: (1) Saya mo test HIV bagaimana ya? Tolong bantu saya pak.Tolong bantu. Kasian saya pak. Saya punya anak 2. (2) Biayanya berapa ya pak. Mahal gak pak kira? Pak..bantu saya pak..tolong bantu. Mantan suami saya dulu suka ganti pasangan pak. (3) Prosedurnya bagaimana pak buwat test itu? (4) Pak..saya mo tanya.. Klo dah positif HIV..apa masih bisa ada kesempatan virus itu bersih dr badan qta? (5) Biasanya berapa tahun ketauan klo qta ngidap HIV pak? Saya sekarang dah punya suami pak. Saya g berani pak crita sm suami sya tntg ktakutan sya ni pak. (6) Mnurut bpk app ada kmngkinan sya kena pnyakit dr mntan suami sya? (7) Beri sya ktenangan sdkit ajj pak. Bri thu sya app yg bpk tau tntg pnyakit itu.

Ny 'Xx', Jawa Barat, via WA 8/11-2019

Jawab: (1), (2), (3) dan (5) Perilaku seksual mantan suamimu itu memang berisiko tertular HIV. Tes HIV merupakan langkah yang tepat karena tidak ada ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang khas AIDS ada fisik dan keluhan kesehatan orang-orang yang tertular HIV. Gejala baru muncul pada masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV. Ini kalau tidak meminum obat antiretroviral (ARV).

Tes HIV ada di klinik VCT di Puskesmas atau RSU daerah. Tidak ada prosedur yang khusus. Silakan langsung ke sana. Tidak perlu melalui loket. Soal tarifnya silakan tanya, tapi sekitar Rp 270.000-an.

(4) Sekali HIV masuk ke dalam tubuh virus ini akan terus mengembangbiakkan diri di tubuh pengidap HIV/AIDS. Tidak ada obat yang bisa membunuh HIV di dalam tubuh. Obat ARV hanya menahan laju perkembangbiakan HIV di dalam tubuh sehingga kondisi tubuh tetap terjaga.

Konselor di Klinik VCT akan membantu Sdri menghadap masalah yang dihadapi. Silakan konseling ke Klinik VCT di dekat tempat tinggalmu.

(6) Tergantung dari status HIV mantan suamimu. Kalau dia tidak mengidap HIV/AIDS maka tidak ada risiko tertular HIV. Tapi, kalau mantan suamimu mengidap HIV/AIDS ada risiko kau tertular HIV/AIDS.

(7) Tidak ada yang perlu dirisaukan karena sekarang sudah ada obatnya. Selain itu ada pula konselor di Klinik VCT yang siap membantu.

Silakan konsultasi ke Klinik VCT yang ada di dekat tempat tinggalmu, seperti Puskesmas atau RSU daerah. *

Dok Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline