Belakangan ini malanutrisi jadi topik pembahasan terutama terkait dengan stunting (tubuh pendek yang tidak sesuai dengan tinggi badan seumur). Selain malanutrisi asupan nutrisi yang melebihi pada anak-anak juga tidak baik karena obesitas bisa menyebabkan berbagai penyakit di masa remaja dan dewasa. Maka, diperlukan asupan nutrisi yang seimbang terutama bagi anak-anak dengan penyakit yang tidak menular, seperti kanker.
Data menunjukan 60 persen anak-anak dengan kanker terdiagnosis malanutrisi. Di Indonesia prevalensi kanker pada anak-anak antara 3-5 persen. Angka yang ada yaitu 4.156.
Asupan nutrisi pada anak-anak dengan kanker jadi penting karena erat kaitannya dengan upaya untuk mengimbangi beban penyakit dan mempertahankan kapasitas fungsi tubuh.
Jika asupan nutrisi yang seimbang bagi anak-anak dengan kanker jadi penting jika dikaitkan dengan 1000 Hari Kelahiran Pertama (HPK) yang merupakan masa emas bagi anak-anak karena pada rentang waktu itulah pertumbuhan, terutama sel otak.
[Baca juga: Kecukupan Nutrisi pada "1000 Hari Pertama Kehidupan" Cegah Stunting]
Celakanya, asupan nutrisi bagi anak-anak dengan kanker tidak jadi perhatian yang serius di Indonesia. Untuk itulah Danone Indonesia bersama Pita Kuning, sebuah yayasan di Jakarta yang jadi pengayom anak-anak dengan kanker, menyelenggarakan acara Bicara Gizi dengan tema "Pentingnya Nutrisi untuk Anak Kanker Agar Tumbuh Optimal" di Jakarta (13/7-2019).
Anak-anak dengan kanker membuat orang tua anak-anak tsb. mencurahkan perhatian yang ekstra untuk memenuhi nutrisi agar tidak mengalami malanutrisi. Soalnya, pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan obat-obatan, bisa membuat anak tidak mau makan atau sebaliknya sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik.
"Anak dengan kanker memang memilik tantangan tersendiri, terutama pada fluktuasi kebutuhan nutrsi," kata Dr Mururul Aisyi, Sp A (K), dokter anak di RS Kanker "Dharmais" Jakarta. Yang perlu diingat adalah anak dengan kanker tetap mempunyak kesempatan untuk tumbuh kembang secara optimal dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi ketika menjalani pengobatan medis.
Angka kejadian kanker pada anak-anak umur 0-17 tahun di Indonesia adalah 9 dari 100.000 anak-anak. Jenis kanker beragam. Kasus yang sering terdiagnosis al. leukemia (darah), retinoblastoma (mata), osteosarcoma, neuroblastoma, limfoma maligna, karsinoma, dan nasofaring.
Menurut Dr Aisyi, pasien anak dengan kanker rentan mengalami berbagai kondisi yang bisa menyebabkan malanutrisi dan absorsi nutrisi karena penanganan medis maupun karena kanker itu sendiri. Kondisi nutrisi anak dengan kanker dipengaruhi oleh efek samping kemoterapi, seperti muntah, anorexia, dan malabsorsi.