Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Ibu Ini Khawatir Anaknya Tertular HIV/AIDS karena Pernah Minum ASI Donor

Diperbarui: 16 Mei 2019   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: theepochtimes.com)

Tanya Jawab AIDS No 1/Mei 2019

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, WA dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: syaifulwh@gmail.com, (3) WhatsApp: 0811974977.

***

Tanya: Apa sih gejala HIV pada anak karena anak saya pernah minum asi (air susi ibu/ASI) donor? (2). Apakah saya berhak minta tes HIV kepada yang memberi ASI?

Ibu "X" via WA, 12/5-2019

Jawab: (1). Yang jadi persoalan besar pada infeksi HIV/AIDS adalah tidak ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan. Kondisi ini bisa terjadi bertahun-tahun. Bisa terjadi gejala terkait AIDS pada masa AIDS (secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV) berdasarkan riwayat kesehatan dan perilaku seksual. Secara umum penyakit yang biasanya bisa sembuh dalam waktu singkat, tapi pada orang dengan HIV/AIDS penyakit tsb. bisa berkepanjangan biar pun sudah meminum obat berdasarkan resep dokter.

Nah, kalau ibu curiga, silakan di bawa ke dokter anak dan beritahu dokter bahwa anak ibu pernah menerima ASI dari donor ASI.

Soalnya, salah satu cairan tubuh yang mengandung HIV dalam jumlah yang bisa ditularkan adalah ASI. Itu artinya kalau donor ASI mengidap HIV/AIDS, maka di ASI ada HIV yang bisa ditularkan. Maka, anak ibu berisiko tertular HIV.

(2). Secara hukum tidak ada hak siapa pun untuk memaksa seseorang menjalani tes HIV karena HIV bukan wabah [KBBI: penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera)]. Berbeda dengan penyakit terkait wabah penderitanya bisa dikarantina untuk mencegah penyebaran penyakit secara massal, seperti melalui udara, air dan pergaulan sosial. Sedangkan HIV tidak menular melalui udara, air dan pergaulan sosial sehari-hari.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor  28 Tahun 2013 tentang  Masalah-masalah terkait dengan Berbagai Air Susu Ibu (Istirdla') pada bagian Pertama: Ketentuan Hukum (2) disebutkan: Kebolehan memberikan dan menerima ASI harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Ibu yang memberikan ASI harus sehat, baik fisik maupun mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline