Tanya Jawab AIDS No 5/Januari 2019
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.
*****
Tanya: Saya melakukan hubungan seksual dengan seorang pengidap HIV/AIDS. (1). Kalau sperma orang tersebut tidak keluar di organ intim (vagina-peng.) saya, apakah saya bisa tertular HIV/AIDS? Saya tahu orang tersebut mengidap HIV/AIDS dari teman-teman saya. Awalnya dia pakai pengaman (kondom-peng.), tapi saya lengah pengaman dia lepas. Saya tahu dia lepas karena saya lihat penisnya tidak pakai pengaman. Nah, karena hal itulah saya takut tertular HIV/AIDS. Sampai sekarang saya masih memikirkan hal itu. (2). Apakah saya harus ke dokter atau bagaimana? (3). Kapan saya bisa tes HIV?
"Zz", Jakarta Utara (via WA, 7/12-2018)
Jawab: (1). Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV terdapat dalam air mani atau cairan sperma. Di sperma tidak ada HIV. Sperma tidak bisa lepas dari air mani. Itu artinya yang dikeluarkan di luar vagina adalah air mani yang di dalamnya ada sperma.
Biar pun ejakulasi terjadi di luar vagina, risiko tertular HIV tetap ada karena ketika penis ereksi atau menegang ada cairan yang keluar, disebut semen, dan ini juga mengandung HIV. Itu artinya sudah ada cairan yang mengandung HIV yang masuk ke vagina karena laki-laki tsb. tidak memakai kondom.
Risiko tertular HIV ada, tapi soal apakah memang tertular HIV hanya bisa diketahui melalui tes HIV dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku. Tes HIV yang baku dilakukan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenkes RI.
(2) dan (3) Tes HIV baru bisa dijalani setelah tiga bulan ke depan. Dengan catatan Saudari tidak melakukan seks tanpa kondom selama tiga bulan ke depan. Untuk menghapus keragu-raguan, silakan ke Klinik VCT di Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Di sana ada konselor AIDS yang bisa membantu Saudari. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H