Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

AIDS di Magetan Memang Permasalahan Besar, Tapi Bukan Persoalan Pemandu Lagu

Diperbarui: 18 Agustus 2018   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: dnaindia.com)

Dikatakan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Magetan, Jatim, Didik Setyo Margono, tes kesehatan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa pemandu lagu terjangkit HIV-AIDS atau tidak.

"Ya biar tahu. Jika memang terjangkit ya kami bina," terangnya. Ini ada dalam berita Pemandu Lagu Terjaring Razia di Magetan Dites HIV/AIDS (jatimnow.com, 27/7-2018).

Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kabupaten Magetan dalam kurun waktu 18 tahun mulai  tahun 2000 hingga 2018, tercatat  sebanyak 535 (jurnaltoday.id, 3/8-2018).

Jika dikaitkan dengan epidemi HIV/AIDS, dari pernyataan Didik ini ada beberapa hal yang diabaikan, yaitu:

Pertama, jika dari hasil tes HIV ternyata ada pemandu lagu yang mengidap HIV/AIDS, maka ada laki-laki yang menularkan HIV ke pemandu lagu tsb. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki yang menularkan HIV ke pemandu lagu bisa sebagai seorang suami, lajang, atau duda. Mereka pun jadi mata rantai dengan menularkan HIV ke istri atau pasangan masing-masing.

Kedua, ada beberapa laki-laki yang berisiko tertular HIV dari pemandu lagu yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki yang menularkan HIV ke pemandu lagu bisa sebagai seorang suami, lajang, atau duda. Mereka pun jadi mata rantai dengan menularkan HIV ke istri atau pasangan masing-masing.

Dari dua fakta di atas persoalan (besar) bukan pada pemandu lagu yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS, tapi pada laki-laki yang menularkan HIV ke pemandu lagu dan laki-laki yang tertular HIV dari pemandu lagu.

paluekspres.fajar.co.id

Jadi, yang diperlukan bukan membina pemandu lagu tapi menyebarluaskan informasi bahwa ada pemandu lagu yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS di Magetan.

Untuk itulah bagi laki-laki yang pernah melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pemandu lagu di Magetan dianjurkan menjalani tes HIV secara sukarela.

Berita ini merupakan salah satu bukti narasumber dan wartawan tidak memanfaatkan berita sebagai sumber informasi HIV/AIDS. Ada kesan berita ini menonjolkan sensasi tapi kehilangan esensi. Tidak ada pula gambaran riil tentang jumlah pemandu lagu di Magetan sehingga tidak ada gambaran tentang risiko penyebaran HIV melalui pemandu lagu.

Berita hanya berkutat soal tes HIV terhadap pemandu lagu, tapi sama sekali tidak menjelaskan mengapa tes HIV dilakukan terhadap pemandu lagu. Pembaca tidak diberikan informasi yang akurat tentang faktor risiko penularan HIV pada pemandu lagu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline