Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

AIDS di Kota Padang, yang Mengancam bukan AIDS tapi Perilaku Seksual Laki-laki

Diperbarui: 5 Januari 2018   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: mbioblog.asm.org)

"HIV/AIDS Masih Mengancam Kota Padang." Ini judul berita di republika.co.id (3/12-2017). Judul berita ini menunjukkan pemahaman yang sangat rendah terkait dengan HIV/AIDS sebagai fakta medis.

Karena HIV/AIDS adalah fakta medis yaitu bisa diuji di laboratorium dengan teknologi kedokteran, maka cara-cara penularan dan pencegahannya pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang realistis.

Disebutkan dalam berita " .... penyakit menular dan mematikan ini ternyata tetap menjadi ancaman bagi warga Padang."

Pertama, HIV dan AIDS atau HIV/AIDS bukan penyakit. HIV adalah virus dan AIDS adalah kondisi seseorang yang mengidap HIV yang secara statistik terjadi antara 5-15 tahun setelah tertular HIV.

Kedua, sebagai virus HIV tidak mematikan, sedangkan AIDS bukan pula penyakit. Maka, pernyataan 'mematikan' adalah ngawur karena belum ada kasus kematian karena HIV atau AIDS.

Ketiga, kematian pada pengidap HIV/AIDS terjadi karena penyakit-penyakit yang muncul pada masa AIDS, disebut infeksi oportunistik, seperti diare, TB, dll.

Keempat, yang menular adalah HIV sebagai virus. Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV hanya terdapat dalam darah, air mani (dalam sperma tidak ada HIV), cairan vagina dan air susu ibu (ASI).

Maka, mencegah agar tidak tertular HIV adalah dengan menghindarkan salah satu atau beberapa cairan di atas yang mengandung HIV masuk ke dalam tubuh. Ini fakta. Cara-cara pencegahan pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehat.

Data di Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan penemuan kasus HIV baru sampai bulan September 2017 mencapai 294 kasus dan 65 kasus untuk AIDS. Sayang, dalam berita tidak disebutkan jumlah kasus kumulatif sejak pertama ditemukan di Kota Padang.

Penyebaran HIV di Kota Padang al. terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah yang dilakukan oleh laki-laki yang mengidap HIV/AIDS. Sebagian besar tanpa disadari karena tidak ada tanda-tanda, gejala, atau ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik orang-orang yang mengidap HIV/AIDS sebelum masa AIDS. Tapi, biar pun tidak ada tanda penularan sudah bisa terjadi, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Laki-laki dewasa yang berisiko tertular HIV adalah yang pernah atau sering melakukan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline