Gaya hidup di perkotaan menuntut kondisi tubuh yang fit agar bisa aktif dan dinamis sehingga hidup lebih produktif. Selain berolahraga kondisi tubuh yang fit juga didukung oleh gaya hidup sehat yang ditopang oleh makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga rutin.
Kondisi tubuh yang fit akan meningkatkan vitalitas sehingga mendukung aktivitas rutin yang penuh tantangan. Yang dimaksud dengan fit adalah kondisi daya tahan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik, seperti bekerja di ruangan atau di luar ruangan.
Kondisi fisik yang fit membuat seseorang aktif yaitu dinamis atau bertenaga yang mampu beraksi dan bereaksi sehingga produktit yakni menghasilkan sesuatu yang mendukung kehidupan.
Aktivitas fisik dapat melepas hormone endorphin yang membuat tubuh dan pikiran lebih bahagia. Jika anda beolahraga selama 20 menit di pagi hari dan berkeringat, endorphin memberikan dorongan ekstra yang memberikan sikap yang benar dan kemampuan fisik untuk mengatasi tantangan hari itu.
Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang fit tidak perlu harus jadi olahragawan karena kegiatan olahtubuh tetap bisa dilakukan oleh orang per orang. Tidak perlu ke lapangan rumput karena kegitan olahtubun bisa saja dilakukan di halaman rumah atau di dalam rumah. Bisa juga dengan memakai peralatan, tapi tanpa peralatan pun olahtubuh bisa dilakukan.
Pola hidup atlet, seperti yang dilakukan oleh pesepakbola tim nasional, Ryuji Utomo, bisa jadi patokan bagi yang bukan atlet agar kondisi tetap fit. Pola hidup hang teratur. Tidur teratur. "Jogging 30 menit setiap hari," kata Ryuji. Hal ini disampaikan oleh Ryuji pada acara "Kompasiana Nangkring bersama Geliga Krim: Fit, Aktif, Produktif" di Ballroom The Akmani Hotel, Jakarta Pusat, 4 Oktober 2016, malam.
Acara khas Kompasiana yang diikuti oleh puluhan blogger yang di Kompasiana disebut kompasioner penuh dengan canda dan tawa karena ada lomba memperagakan pegal linu. Berbagai macam ulah kompasianer untuk meyakinkan juri demi hadiah.
Sebagai seorang olahragawan Ryuji tidak terhindar dari kelakaan baik ketika latihan maupun waktu bertanding. Ryuji pernah mengalamai cedera engkel pada pertandingan di Brunei pada tahun 2014. Recovery memakan waktu selama tiga bulan dengan fisio terapi.
Cedera ringan bagi Ryuji, pesebakbola di klub Arema, bisa diatasi dengan krim otot. Dokter di klub dan timnas memberikan krim kepada pemain sebagai antisipasi jika terjadi kram. Selain itu krim otot juga berguna untuk mempercepat pemanasan.
Sebagi pesepakbola, menurut Ryuji, tidak bisa mencegah kontak fisik yang bisa saja menyebabkan cedera seperti yang dialami Ryuji ketika berlaga di Brunei. Tapi, sebagai pemain profesional Ryuji sudah siap dengan berbaga risiko sebagai pesepakbola.
Bertolak dari pengalaman Ryuji ini, maka krim otot Geliga merupakan krim yang bisa dipakai untuk mengatasi cedera otot. Dengan kandungan Metyl Salicylate, Menthol, dan Camphor,Geliga Krim membantu meredakan kelelahan otot dan persendian serta masalah otot lainnya. Dari aspek estetika Krim Otot Geliga mudah digunakan, tidak lengket dan tidak menimbulkan noda pada pemakaian.