Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Masih Adakah Risiko Tertular HIV/AIDS Kalau Air Mani Keluar di Luar Vagina?

Diperbarui: 9 Maret 2017   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: newera.com.na)

Tanya Jawab AIDS No1/Maret 2017

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: “AIDS Watch Indonesia(aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya: Saya baru pertama kali melakukan hubungan seksual. Saya lakukan dengan pekerja seks komersial (PSK). Saya tidak pakai kondom.  Tapi, sperma saya kasi di  luar. PSK itu sendiri tiap bulan periksa kesehatan di Puskesmas. Apakah saya bisa kena HIV/AIDS?

Via SMS (14/8-2016)

Jawab: Risiko tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS adalah 1:100. Artinya, dalam 100 kali hubungan seksual ada 1 kali kemungkinan terjadi penularan HIV. Masalahnya adalah tidak bisa diketahui pada hubungan seksual keberapa terjadi penularan.

Maka, setiap hubungan seksual berisiko, di dalam dan di luar nikah, yaitu tidak memakai kondom yang dilakukan dengan pengidap HIV/AIDS atau seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK, ada risiko penularan HIV.

Sebagai virus yang bisa ditularkan HIV terdapat al. dalam air mani bukan dalam sperma serta cairan vagina. Nah, ketika terjadi hubungan seksual penis yang tidak memakai kondom gesekan dengan vagina dan bersentuhan dengan cairan vagina. Kalau PSK itu mengidap HIV/AIDS maka ada risiko penularan HIV ketika terjadi hubungan seksual. Itu artinya tidak ada kaitannya dengan mengeluarkan air mani di luar vagina karena sebelumnya penis sudah bergesek dengan vagina dan cairan vagina.

Untuk mengetahui apakah seseorang tertular HIV atau tidak melalui tes HIV baru bisa diketahui setelah tiga bulan sejak tertular. Itu artinya biar pun PSK itu tiap bulan cek kesehatan ke Puskesmas itu tidak jaminan dia bebas HIV/AIDS. Bisa saja setelah tes HIV dengan hasil negatif dia tertular HIV. * [SYAIFUL W. HARAHAP – AIDS Watch Indonesia] *




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline