Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Pasutri Pengidap HIV/AIDS di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Diperbarui: 29 Oktober 2016   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

“Sejak gencar melakukan pemeriksaan HIV/AIDS dimulai pada tahun 2005, total Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banjarbaru (Kalse-pen.) telah menemukan sembilan pasangan suami istri pengidap penyakit mematikan tersebut.” Ini lead pada berita “Bujubuneng.. Sudah 9 Pasutri yang Positiv HIV/AIDS” (fajar.co.id, 26/10-2016).

Lead berita ini menunjukkan pemahaman yang keliru tentang HIV/AIDS karena disebutkan sebagai ‘penyakit mematikan’. Kematian pada pengidap HIV/AIDS bukan karena HIV atau AIDS, tapi karena penyakit-penyakit yang muncul pada masa AIDS (secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV), disebut infeksi oportunistik, seperti diare, TBC, dll.

Selain itu lead berita ini juga menunjukkan di Kota Banjarbaru ada 9 suami yang mengidap HIV/AIDS. Kalau ada di antara 9 suami ini yang beristri lebih dari 1, maka kian banyak perempuan yang berisiko tertular HIV.

Disebutan bahwa pasutri (pasangan suami-istri) yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS diketahui memeriksakan diri ke Puskesmas. Tidak disebutkan mengapa Pasutri ini datang ke Puskesmas memeriksakan diri.

Dalam epidemi HIV/AIDS tes HIV adalah langkah penanggulangan di hilir. Itu artinya warga dibiarkan dulu tertular HIV baru diperiksa di Puskesmas terkait dengan HIV/AIDS.

Dalam gambar dapat dilihat kemungkinan suami tertular HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom, yaitu:

(1) Di dalam nikah dengan perempuan yang berganti-ganti. Jika ada di antara perempuan tsb. yang pernah mempunyai suami, bisa saja terjadi perilaku suami perempuan itu berisiko sehingga perempuan tsb. tertutular HIV.

(2) Di luar nikah yaitu dengan pekerja seks komersial (PSK), baik PSK langsung maupun PSK tidak langsung, yaitu:

(a) PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(b) PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), dll.

Selain itu suami yang menularkan HIV ke istri bisa saja tertular HIVmelalui hubungan seksual tanpa kondom dengan waria. Kemungkinan lain si suami adalah bisekual yang juga melakukan hubungan seksual dengan laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline