Tanya Jawab AIDS No2/Oktober 2016
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) dan di http://www.kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon/Fax (021) 22864594, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: 0811974977.
*****
Tanya: Jika ke spa saya biasanya hanya dioral oleh pemijat plus-plus, tapi suatu kali saya melakukan seks penetrasi. Saya pakai kondom. Tapi, beberapa menit kemudian kondom sobek dan saya ganti. Pertanyaan saya:
(1). Bagaimana risiko perbuatan saya yang mengganti kondom terkait dengan penularan HIV/AIDS?
(2). Apakah benar tindakan saya mengganti kondom yang sobek ketika melakukan seks penertrasi?
(3). Apakah saya harus melakukan tes HIV
“S” dari Kota “Pku”di Sumatera/via SMS (29/9-2016)
Jawab: (1) Celakanya, tidak ada kepastian pada menit ke berapa terjadi penularan HIV/AIDS pada hubungan seksual dengan kondisi penis bersentuhan dengan vagina dan cairan vagina dengan orang yang mengidap HIV/AIDS. Saudara menyebutkan beberapa menit. Itu artinya telah terjadi pergesekan dengan vagina dan cairan vagina.
Persoalan besar yang Saudara hadapi adalah: Apakah pemijat itu mengidap HIV/AIDS atau tidak?
Tentu saja tidak bisa Saudara ketahui dengan pasti apakah pemijat plus-plus itu mengidap HIV/AIDS atau tidak dengan hanya melihat fisik pemijat tsb. Soalnya, tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri yang khas AIDS pada fisik orang-orang yang mengidap HIV/AIDS.