Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

AIDS di Berau Kaltim: Yang Turun Temuan Kasus Baru, Bukan Insiden Infeksi HIV Baru

Diperbarui: 10 Februari 2016   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, saat ini bisa sedikit bernapas lega, dengan adanya penurunan temuan pengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).” Ini lead pada berita “Syukurlah Kasus HIV/AIDS di Berau Turun” di berau.prokal.co (9/2-2016).

Jika disimak lead berita ini ada satu hal yang luput dari perhatian yang membuat lead ini, yaitu: yang turun adalah temuan kasus baru, bukan kejadian (insiden) infeksi (penularan) HIV terutama pada kalangan laki-laki dewasa, bisa sebagai suami, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan perempuan yang berganti-ganti atau dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Kab Berau dan di luar Kab Berau serta di luar negeri.

PSK sendiri dikenal ada dua macam, yaitu:

(1) PSK langsung yaitu PSK yang kasat mata, seperti PSK di lokasi atau lokalisasi pelacuran, di jalanan, dan tempat lain.

(2) PSK tidak langsung yaitu PSK yang tidak kasat mata, seperti cewek pemijat di panti pijat plus-plus, karyawati salon kecantikan di salon plus-plus, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, cewek kafe remang-remang, ABG, ‘cewek kampus’, ‘ayam kampus’, ibu-ibu, cewek panggilan, cewek gratifikasi seks, dll.

Terkait dengan penurunan temua kasus, maka ini pertanyaan yang sangat mendasar untuk Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinkes Berau, Andarias Baso:  Bagaimana cara yang dilakukan Dinkes Berau dalam mendeteksi kasus HIV/AIDS?

Kalau hanya menunggu penduduk datan berobat ke rumah sakit, lantas dilakukan tes HIV karena ada gejala-gejala terkait AIDS pada pasien itu artinya Dinkes Barau pasif. Bisa jadi penduduk yang mengidap HIV/AIDS tidak sempat berobat ke rumah sakit karena keburu mati. Jika ini yang terjadi tentu saja temuan kasus akan turun karena yang berobat ke rumah sakit juga berkurang.

Jika Dinkes Berau mengaitkan temuan kasus yang turun dengan insiden infeksi HIV baru, maka pernyataan berikutnya adalah: Apakah di Kab Berau ada praktek pelacuran yang melibatkan PSK langsung?

Dinkes Berau pasti menepuk dada dengan mengatkan: Tidak ada!

Secara de jure Dinkes Berau benar karena sejak reformasi tidak ada lagi lokalisasi dan rehabilitasi (lokres) pelacuran yang melibatkan PSK langsung.

Tapi, secara de facto praktik pelacuran terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu yang melibatkan PSK tidak langsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline