Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Cewek Ini Ketakutan Kena AIDS Setelah Melakukan Seks Oral dengan Pacarnya

Diperbarui: 7 September 2015   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanya Jawab AIDS No 1/September 2015

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap di “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 8566755, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.

*****

Tanya: Saya seorang wanita, umur 22 tahun, tiga hari yl. saya mengoral pacar saya. Ada air mani yang tumpuah di mulut saya tapi tidak banyak dan tidak saya telan. Masa lalu pacar saya dia sering ‘tidur’ dengan beberapa perempuan. Dia mengatakan semua perempua yang pernah dia tiduri semua bersih. Dia selalu pilih-pilih perempuan yang akan dia tiduri. Tidak dengan perempuan sembarangan. Dia juga mengaku pernah memakai narkoba tapi tidak dengan jarum suntik. Saya tidak tahu persis apakah dia mengidap HIV atau tidak. (1) Kalau pacar saya itu mengidap HIV/AIDS, apakah dengan kejadikan itu otomatis saya tertular HIV? (2) Berapa persen kira-kira risiko saya tertular HIV melalui seks oral? Terus terang saya takut sekali.

Nn “Xx” via SMS, 6/9-2015  

Jawab: Perilaku pacarmu itu jelas adala perilaku yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS karena dia melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang berganti-ganti. Tidak bisa dipastikan apakah seseorang mengidap HIV/AIDS atau tidak dari fisik ybs. karena HIV ada di darah dan hanya diketahui melalui tes HIV. Itu pun ada syaratnya yaitu jika tes memakai reagent ELISA, maka antibody HIV di dalam darah baru bisa terdeteksi minimal tiga bulan setelah tertular. Maka, bisa saja terjadi salah satu dari perempuan-perempuan yang ditiduri pacarmu itu ada yang mengidap HIV/AIDS sehingga dia pun berisiko tertular HIV/AIDS.

(1) dan (2) Yang jelas di dalam cairan sperma yaitu air mani ada HIV dalam jumlah yang bisa ditularkan. Sejauh ini belum ada laporan penularan HIV melalui seks oral. Tapi, HIV bisa saja masuk ke dalam tubuh jika di rongga mulut ada luka-luka, seperti sariawan atau iritiasi di gusi.

Ketakutanmu beralasan karena biar pun pacarmu tidak mengidap HIV, tapi kalau dia mengidap IMS (infeksi menular seksual, seperti kencing nanah/GO, raja singa/sifilis, virus hepatitis B, dll.) tentu ada pula risiko tertular karena air mani pacarmu itu tumpah di rongga mulutmu.

Untuk mengatas ketakutanmu, hanya bisa diatasi melalui tes HIV tapi kau harus menunggu tiga bulan lagi. Dengan catatan selama tiga bulan ke depan Anda tidak melakukan seks vaginal, seks anal dan seks oral dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom.

Atau silakan konsultasi ke Klinik VCT di rumah sakit umum di kota Anda. Jika memerlukan bantuan, jangan ragu-ragu kontak kami. *** [Syaiful W. Harahap – AIDS Watch Indonesia] ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline