Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Serial Santet #16 | Rambut Kemaluan dalam Buntalan Santet

Diperbarui: 15 Juni 2018   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak ada ‘ustadz’ yang datang ke rumah (1996), yang disebutkan untuk ‘memagari’ rumah, berbagai kejadian yang tidak biasa mulai muncul.

Tapi, saya tidak mengaitkan kejadian-kejadian tsb. dengan ‘pagar’ rumah. Ada dua hal yang membuat saya tidak curiga, yaitu: Pertama, yang memasang seorang ustadz. Kedua, tentu tujuannya baik.

Namun, kejadian demi kejadian yang tidak biasa itu mendorong saya mencari penyebabnya. Menurut pembantu ustadz dan kerabat yang membawa ustadz tsb., dari Kota “S”, Jabar, mereka ‘menanam’ sesuatu di beberapa sudut rumah.

Saya hanya menemukan satu benda di pojok utara. Karena lantai semen tidak benda tsb. tidak bisa ditanam. Mereka ’menanam’ benda itu dengan cara melapisinya dengan semen sehingga menonjol seperti gundukan.

Bau Keringat

Gundukan saya bongkar. Ada benda yaitu bungkusan dengan kain putih seperti uncang (keempat sisi kain diikuat). Isinya: gabah, jarum, paku, beling, telur ayam, potongan-potongan pakaian (kemeja, celana dalam, kaos kaki), dll.

Benda itu saya buang ke tong sampah. Saya juga tidak berpikir lebih jauh karena saya sama sekali tidak curiga. Apalagi yangbenda itu ditanam oleh ustadz.

Tapi, setelah saya berobat ke Banten barulah ’misteri’ benda itu terkuak.

”Benda itu berfungsi sebagai terminal,” kata Misbah, salah satu yang mengobati saya.

Artinya, dukun santet yang dibayar oleh orang-orang yang memelihara pesugihan (mencari kekayaan dengan bantuan makhlus halus) memasukkan benda-benda ke tubuh saya dari ’tanaman’ itu.

Salah satu kejadian yang tidak biasa adalah kemeja, celana dalam dan kaos kaki saya hilang. Kaos kaki yang sering hilang adalah kaos kaki kiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline