Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia tanpa Langkah yang Konkret

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Pencegahan, Komunitas dan Kolaborasi adalah tiga kata kunci yang harus diperhatikan untuk pencegahan HIV AIDS di Indonesia.” Ini pernyataan di berita “Pencegahan HIV/AIDS Butuh Kerja Keras” (jaringnews.com, 21/6-2012).

Pertanyaan yang sangat mendasar adalah: Apa cara pencegahan yang konkret yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kemenkes RI dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN)?

Tidak ada!

Maka, yang diperlukan adalah program penanggulangan HIV/AIDS yang konkret, terutama di hulu, al. (a) menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK), dan (b) mencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi yang dikandung.

Untuk (a) sama sekali tidak ada program yang konkret. Begitu pula untuk (b) tidak ada cara yang sistematis untuk mendeteksi HIV/AIDS pada perempuan hamil.

Judul berita ini sama sekali tidak berpijak pada realitas sosial terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS.

Siapa yang harus kerja keras?

Wong, pemerintah sendiri tidak mempunyai program penanggulangan yang konkret bagaimana masyarakat bisa menjalankan penanggulangan.

Di bagian lain berita ada pula pernyataan dari Drajad Ginanjar, Rumah Cemara, Bandung: "HIV adalah tanggung jawab kita semua, untuk itu perlu perubahan dalam upaya pencegahannya. Dan, diperlukan kerja keras dari semua pihak agar epidemi HIV AIDS di Indonesia tidak meluas lebih jauh."

Sebagai negara jelas tanggung jawab ada pada pemerintah. Nah, apakah pemerintah mengemban amanah UUD 45 terkait dengan perlindungan terhadap rakyat?

Selama penanggulangan HIV/AIDS dikait-kaitkan dengan berbagai macam hal, selama itu pula penanggulangan tidak jalan.

HIV/AIDS adalah masalah medis. Ini fakta. Nah, perilaku berisiko baru masalah sosial. Persoalannya, fakta (HIV/AIDS) dibalut dengan moral sehingga yang ada di ranah sosial hanya mitos (anggapan yang salah).

Menurut Kemal Siregar, Deputi Pengembangan Program, KPAN, seperti ditulis dalam berita: "Pencegahan adalah suatu konteks yang luas dan merupakan kunci dari seluruh usaha penanggulangan penyebaran HIV AIDS. Untuk itu diperlukan pembangunan komunitas yang solid."

Persoalannya adalah: Apa langkah konkret yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS?

Buku ”Pedoman Pencegahan Positif untuk Komunitas Orang dengan HIV” merupakan langkah atau upaya di hilir. Artinya, pedoman itu untuk orang yang sudah tertular HIV.

Yang diperlukan untuk menanggulangi HIV/AIDS adalah langkah konkret yang bisa menurunkan insiden infeksi HIV baru. ***[Syaiful W. Harahap]***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline