Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Perda HIV/AIDS di Jabar Dinilai Belum Efektif

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANDUNG (bisnis-jabar.com), : Sebanyak lima pemkab/pemkot di Jawa Barat telah memiliki Perda  HIV/AIDS, tetapi keberadaan perda tersebut belum mampu secara efektif menekan dan menanggulangi penyebaran HIV/AIDS.

Lima daerah tersebut Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.

Pemerhati HIV/AIDS Syaiful W Harahap menilai perda yang telah dilahirkan tersebut tidak taktis dalam menanggulangi bahaya HIV/AIDS.

“Misalnya, salah satu pasal menyebutkan untuk menanggulangi dan mencegah HIV/AIDS masyarakat harus beriman dan bertakwa. Pasal tersebut masih ambigu karena apa ukurannya dan siapa yang akan menilai keimanan dan ketakwaan. Seharusnya bahasanya tegas saja, masyarakat dilarang untuk berganti-ganti pasangan,” katanya dalam sebuah acara di Bandung, hari ini.

Pasal lainnya, kata dia, disebutkan untuk menanggulangi dan mencegah HIV/AIDS masyarakat harus berprilaku hidup bersih dan sehat. Dia menilai pasal tersebut tidak masuk akal karena tidak ada kaitan yang berarti antara HIV/AIDS dengan prilaku hidup bersih dan sehat.

“Selain itu, masih ada pasal-pasal yang tidak solutif,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids Jabar Uche Sastradipoera, mengungkapkan Raperda Penangguangan dan Pencegahan HIV/AIDS Provinsi Jabar diharapkan bisa disahkan awal pada tahun 2012.

Dia mengatakan substansi perda tersebut adalah membangun kebersamaan pemerintah-masyarakat dalam mencegah HIV/AIDS.

Selain itu, perda akan berisi materi pengobatan, anggaran penanggulangan, sanksi.

”Sanki itu salah satunya kepada pihak yang melakukan sesuatu yang menyebabkan penularan HIV/AIDS,” katanya.

Hingga Desember 2010, jumlah penderita HIV/AIDS di Jabar mencapai 5.680 kasus.

Sementara itu, anggaran penanggulangan HIV/AIDS di Jabar tahun ini Rp600 juta yang masuk program organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar. (Ajijah)

[Sumber; http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/perda-hivaids-di-jabar-dinilai-belum-efektif]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline