Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Buletin Kesehatan - Edisi: No. 6/Juli 2010

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Informasi HIV dan AIDS - Newsletter dwimingguan tentang HIV dan AIDS sebagai media informasi yang akurat

Pria ”Hidung Belang’

Biar pun peringatan agar menghindari perilaku seksual yang berisiko, tapi tetap saja banyak orang yang cuek. Contohnya Mat Brono.

Pria paruh baya yang tampil perlente ini tidak menghiraukan peringatan bahwa risiko tertular HIV sangat besar jika menjadi pria ‘hidung belang’. Hampir tiap malam Mat Brono menyambangi ‘cewek’-nya.

‘Cewek’ yang digandeng Mat Brono itu adalah seorang perempuan yang banyak ‘pacar’-nya. Rupanya, Mat Brono menganggap kelakuannya tidak berbahaya terhadap HIV/AIDS karena dia tidak berganti-ganti cewek.

Mat Brono khilaf. Biar pun merekapasangan yang setia, tapi ceweknya sering pacaran dengan laki-laki lain. Itu artinya cewek Mat Brono itu adalah perempuan yang berisiko tertular HIV karena dia sering ganti-ganti pasangan seks.

Akibatnya, Mat Brono tertular HIV dari ceweknya karena kelakuannya yang sembrono. Mat Brono tidak memakai kondom karena menganggap selama inimereka pasangan yang saling setia.

Banyak orang yang seperti Mat Brono. Mereka merasa tidak berisiko tertular HIV karena setia dengan ceweknya.

Mereka lupa kalaucewek mereka itu ‘main’ dengan laki-laki lain. Ini artinya cewek mereka itu sering berganti-ganti pasangan.

Karena sering berganti-ganti pasangan maka ada kemungkinan salah satu di antara laki-laki yang kencan dengan cewek mereka itu mengidap HIV. Akibatnya, cewek mereka tertular HIV. Karena cewek mereka itumengidap HIV maka mereka tertular HIV.

Itulah yang tidak disadari Mat Brono. Karena merasa dia setia dengan ceweknya dia pun tidak khwatir tertular HIV.

Kemungkinan tertular HIV melalui hubungan seksual bisa terjadi kalau pasangan kita sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks atau pelaku kawin-cerai.

Untuk itulah perlu hati-hati memilih pasangan agar tidak menyesal seperti Mat Brono.

- Syaiful W. Harahap

Sakit-sakitan

Mat Brono tergolek lemas di balai-balai rumahnya. Pria paruh baya ini tidak habis pikir: “Penyakit, koq, kagak sembuh-sembuh.”

Mat Brono wajar bingung karena yang dia derita hanya diare. Tapi,sudah hitungan dua minggu belum juga sembuh. Dia sudah dua kali berobat ke puskesmas.

Mengapa penyakit yang diderita Mat Brono itu tidak kunjung sembuh? Kalau penyakit itu diderita orang yang tidak mengidap HIV maka akan cepat sembuh. Tapi, karena Mat Brono sudah mengidap HIV maka penyakit itu pun tidak kunjung sembuh

HIV sudah merusak kekebalan tubuhnya. Ini disebut masa AIDS. Kondisi Mat Brono itu membuat penyakit susah sembuh. Penyakit itulah kelak yang menyebabkan kematian. (swh)

Narkoba

Hampir setiap hari kita membaca dan mendengar berita tentang narkoba di koran dan televisi.Narkoba adalah narkotik dan bahan-bahan berbahaya.

Narkoba merupakan zat yang bisa menimbulkan akibat buruk terhadap tubuh. Tapi, karena pada mulanya orang-orang yang memakai narkoba tidak menyadari akibatnya mereka terus-menerus memakainya.

Ketika memakai narkoba pada mulanya mereka merasakan kesenangan. Tapi, lama-lama yang timbul bukan kesenangan tapi ketagihan.

Ketika sudah sampai pada tahap ketagihan maka diperlukan uang yang banyak untuk membeli narkoba di pasar gelap. Harganya pun selangit. Ratusan ribu rupiah untuk sekali pakai

Tidak heran banyak orang asing yang tertangkap membawa narkoba ke Indonesia. Hindari memakai narkoba. (swh)

Tanya Jawab HIV dan AIDS

Pertanyaan: Apakah penyakit HIV/AIDS bisa disembuhkan?

Didi, Jakarta

Jawab:HIV adalah virus. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa membunuh virus di dalam tubuh. Sedangkan AIDS bukan penyakit tapi kondisi fisik dan kesehatan seseorang yang sudah tertular HIV antara 5-15 tahun. Karena AIDS bukan penyakit, maka tidak ada obatnya. Tapi, sekarang ada obat antiretroviral (ARV) yang bisa menekan laju perkembangan HIV di dalam darah. Ini memperlambat(masa) AIDS dan menjaga kondisi kesehatan Odha (Orang dengan HIV/AIDS). ***

Tempat Konseling dan Tes HIV di Jakarta

Pokdisus AIDS FKUI-RSCM, RSCM, G3, Lt.2,JL. Dipnegoro No. 71, Jakarta Pusat, Telp: 3905250/3903838

Klinik Awanama YPI, Jl. Kebon Baru IV No. 16, Asem Baris Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 83795480

Klinik Remaja YPI, JL. Peruk No. 6, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Tel. 8296153/98237125

Puskesmas Kampung Bali, JL. Kampung Bali 23, Tanah Abang,Jakarta Pusat -Tlp. 3923544

Kios Informasi Atmajaya, Jl. Ampasit VI No. 15, Cideng Barat, Jakarta Barat - Telp/Fax: 34833134

Redaksi:Syaiful W. Harahap, Teddy A. Setiadi

Copyright 2010 (C) Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Bila mengutip seluruh atau sebagian isi newsletterharus mencantumkan “Buletin Kesehatan: Informasi HIV dan AIDS” sebagai sumber. Memperbanyak (photo copy) untuk tujuan komersil, ceramah, penyuluhan, pelatihan, workshop, dll. harus ada izin tertulis dari Media Relations Officer (MRO) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta.

Redaksi: Jl. Pisangan Lama III RT 001/08 No. 15-A, Jakarta 13230, Tlp/Fax (021) 4704265Jl. Sunan Kudus, Kp. Deringo Kidul RT 03/06 No. 9, Desa Deringo, Kec. Citangkil, Cilegon, Prov. Banten, Surat: P.O. Box 1244/JAT, Jakarta 13012,E-mail: infokespro@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline