Lihat ke Halaman Asli

Salman

Warga Negara Indonesia yang baik hati

Runtuhnya Harga Batu Akik dan Munculnya OSB

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fenomena batu akik adalah fenomena yang tidak wajar secara ekonomi, banyak keganjilan yang menaunginya. Banyak yang menganalogikan fenomena batu akik ini dengan fenomena bunga antarium beberapa saat lalu. Meledak, kemudian runtuh.

Batu akik semakin ke sini harganya semakin mahal namun di waktu yang sama jumlahnya semakin banyak. Pasti ada yang salah, karena secara ekonomi barang yang makin mahal adalah barang yang semakin langka, maka yang salah pasti si pembelinya yang sudah kehilangan akal sehatnya.

Batu akik sangat identik dengan hobi, kepercayaan dan gengsi. Secara ekonomi nilainya tidak punya standar yang jelas sehingga harga di pasaran mudah untuk ditentukan seenaknya oleh si penjual. Penjual bisa saja menjual barang yang harganya lima ribu kemudian dengan sedikit polesan dijual dengan harga lima juta dan itu laku, ada pembelinya.

Semalam saya menonton acara 'Hitam Putih', menurut artis yang menjadi bintang tamu, dia punya teman yang rela menukar bongkahan batu akik dengan sebuah mobil seharga 350 juta. Kedengarannya agak sedikit gila, tapi itu fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini.

Hanya menunggu waktu saja hal yang begitu booming secara tidak wajar akan runtuh kembali ke asalnya karena setiap hal akan mencari titik keseimbangannya, hal yang jauh di atas normal akan jatuh dibawah normal dan akan kembali normal. Itulah kehidupan.

Fenomena runtuhnya harga batu akik bisa dilihat dari dua daerah seperti Gorontalo dan Wonogiri. Pada penutupan Festival Batu Akik Nusantara yang berlangsung dari tanggal Rabu (18/3/2015) hingga Senin malam (23/3/2015) di Gorontalo, batu akik dijual dengan harga Rp 5 Ribu. Hal ini terjadi lantaran banyak batu yang belum habis terjual. Pedagang mulai mengobral harga karena pedagang lain telah mengobral harga.

Fenomena obral harga batu akik juga terjadi di Wonogiri. Pameran batu akik di Pasar Baru Purwantoro, tanggal 3 hingga 5 April 2015, berlangsung meriah. Tetapi , para pedagang batu akik, justru banyak berkeluh kesah. Lantaran ratusan pengunjung rata-rata hanya melihat-lihat, bukan membeli. Akibatnya, di hari terakhir pameran, batu akik-pun diobral murah hingga sepuluh ribu rupiah.

Fenomena dua daerah ini sangat mungkin merembet ke daerah-daerah lain. Jadi bagi Anda yang mempunyai batu Akik yang bernilai puluhan hingga ratusan juta, saran saya sebaiknya segera Anda jual jika tidak ingin jadi orang stress baru atau OSB.

Salam Kompasiana.

Referensi :

http://lifestyle.liputan6.com/read/2195998/festival-tutup-batu-akik-diobral-rp-5-ribu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline