Singkawang, Jamkesnews - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian di seluruh dunia. Serangan jantung juga bisa datang kapan saja ketika ada penyempitan atau tersumbatnya arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Biaya berobat yang tidak murah sering menjadi kendala penderitanya untuk mendapatkan pengobatan. Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini ternyata sangat membantu masyarakat khususnya penderita penyakit jantung. Mulai dari proses administrasi bahkan pelayanan kesehatan hingga pengobatannya pun sangat mudah untuk di akses.
Sebagian besar masyarakat Kota Singkawang turut merasakan besarnya manfaat Program JKN, salah satunya adalah Dahirin (73) yang terdiagnosissebagai penderita penyakit jantung. Ia adalah warga Kelurahan Singkawang Tengah yang dulunya berprofesi sebagai wartawan, ia mengisahkan pengalamannya berobat menggunakan Program JKN. Dahirin menceritakan bahwa ia rutin melakukan pemeriksaan penyakit jantung dan sesak nafas yang dideritanya sejak 6 tahun lalu ini, sehingga mengharuskannya untuk setiap bulan mendatangi dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Aziz Kota Singkawang Kalimantan Barat.
"Sudah dari 2017 saya rajin kontrol untuk cek kesehatan di RSUD dr. Abdul Aziz. Setiap bulan selalu saya sempatkan karena saya menderita penyakit jantung dan ada komplikasi lain seperti sesak nafas. Tapi alhamdulilah karena semua pengobatan saya pakai BPJS Kesehatan dan tidak ada sedikitpun biaya yang dikeluarkan jadi sangat meringankan beban saya," ujar Dahirin.
Sebelumnya, ia mengungkapkan berbagai saran dari kerabat dan sanak keluarga untuk pengobatan penyakit jantungnya mulai dari konsumsi herbal bahkan pengobatan alternatif seperti terapi kesehatan juga sudah ia ikuti. Namun tidak juga terdapat perubahan yang berarti untuk kesembuhannya.
Dahirin sendiri sudah lama merupakan peserta aktif program JKN sejak ia masih bekerja sebagai wartawan. ia menjelaskan walaupun menggunakan Program JKN milik BPJS Kesehatan, namun pelayanan kesehatan yang ia dapatkan sangat bagus. Mulai dari pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga saat ini di rumah sakit ia merasakan semuanya sangat baik, pelayanannya ramah dan tidak dibeda-bedakan. Tidak hanya akses pelayanan dokter saja yang mudah, pelayanan obat pun sangat mudah didapat. Obat-obatan yang dikonsumsi oleh Dahirin tidak pernah kosong dan selalu tersedia.
Inovasi BPJS Kesehatan yang terus mudahkan peserta Program JKN dapatkan akses layanan kesehatan juga dirasakan oleh Dahirin. Ia menceritakan bahwa saat berobat dahulu untuk mendapatkan layanan kesehatan maupun rujukan harus membawa berbagai persyaratan seperti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu BPJS. Namun sekarang walau hanya dengan NIK, ia tetap dapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
"Surat rujukan ke rumah sakit berlaku tiga bulan, kalau sudah lewat dari itu kita bisa minta surat rujukan lagi. Untuk pengambilan obat-obatan juga selalu ada terus tidak pernah ada kekosongan obat jadi tidak perlu susah untuk cari obat lagi apalagi saya sudah tidak mampu jalan lagi, jadi paling hanya menunggu sebentar, tapi setelah itu sudah puas sekali rasanya berobat," sambung Dahirin.
Tidak hanya dirinya yang terdaftar, namun istri dan anak Dahirin juga aktif sebagai peserta Program JKN. Menurutnya Program seperti ini sangat membantu ia dan keluarga besarnya jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
"Saya bersyukur sekali sebagai peserta BPJS, mudah-mudahan tidak hanya saya yang merasakan manfaatnya, namun masyarakat lain juga. Saya berharap BPJS tetap berkembang dan maju selalu agar bisa memberikan inovasi yang mudahkan masyarakat khususnya untuk masyarakat Kota Singkawang," tutup Dahirin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H