Manado, Jamkesnews - BPJS Kesehatan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada pesertanya dalam menjaga dan merawat kesehatannya. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan salah satu upaya BPJS Kesehatan yang bekerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang efektif dan efisien bagi penderita penyakit kronis.
Kegiatan yang dibarengi dengan senam sehat ini juga sebagai wujud nyata dari upaya promotif preventif yang dilakukan dalam penyelenggaraan Program JKN.
Ventje Roboth, adalah salah satu peserta JKN yang telah merasakan manfaat dari Program Prolanis ini. Dia mengungkapkan, sebagai penderita hipertensi, Ventje selalu melakukan aktivitas rutin untuk berolahraga setiap hari termasuk aktif dalam mengikuti kegiatan klub Prolanis di Dokter Praktek Perorangan tempat dia terdaftar di Kota Manado.
"Sejak terdaftar sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan 6 tahun yang lalu, saya terus berupaya untuk tidak pernah melewatkan kegiatan senam Prolanis. Sampai saat ini saya rutin setiap minggunya untuk ikut senam. Selain senam kegiatan Prolanis juga memberikan berbagai edukasi kesehatan kepada kami para agggotanya," ungkap Ventje seusai menjalani senam Prolanis di lokasi praktek dr. Sicilia Paat (10/06).
Ventje mengatakan, awalnya sebelum mengikuti kegiatan Prolanis, penyakit hipertensi dan asam uratnya sering kambuh dan sering tidak bisa beraktifitas dengan normal. Hal ini tentu saja membuat aktivitas keseharian Ventje sangat terganggu apalagi ketika melakukan pekerjaannya.
Tetapi seiring waktu dan konsistennya setiap minggu melakukan kegiatan senam dan dikontrol oleh dokter, sampai saat ini dia mengaku semua sakit yang dirasakannya dapat terkontrol sehingga sekarang sudah tidak merasakan sakitnya.
"Sejak didiagnosa hipertensi, saya sebenarnya langsung disarankan dokter untuk mengikuti Program Prolanis. Kata dokter, program ini dapat diikuti oleh peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi," lanjut Ventje.
Selain penyakit di atas, Program Prolanis juga dapat diikuti oleh pasien yang telah diagnosa oleh dokter yang penyakitnya termasuk dalam Program Rujuk Balik (PRB) seperti jantung, asma, penyakit paru obstruktif KKronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Program Prolanis juga merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi, melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka memelihara kesehatan peserta JKN yang menderita penyakit kronis.
Tidak hanya mengikuti senam dan menerima edukasi, Ventje juga menyampaikan, untuk tetap mengontrol penyakit yang dideritanya, dia juga selalu rutin dalam melakukan pemeriksaan darah di laboratorium untuk mengetahui perkembangan kondisinya. Menurutnya, selama pemeriksaan tersebut dianjurkan dan sesuai diagnosa dokter, semua pelayanan yang diterima selalu gratis dan tanpa ada kendala apa pun.
"Ayo, saya mengajak para peserta JKN yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti saya, agar dapat mengikuti Program Prolanis ini, karena program ini sangat membantu dan begitu bermanfaat. Apalagi semuanya gratis dan kegiatannya begitu menyenangkan. Semoga Program Prolanis ini dapat terus ada, karena banyak sekali dampak positifnya. Yang penting kita mau dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, pola makan, istirahat yang cukup dan tentunya konsiten dalam mengikuti kegiatan Prolanis," ajak Ventje.