Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Ferry: Mari Beribadah Melalui Program JKN

Diperbarui: 7 November 2022   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi BPJS Kesehatan

Bekasi- Ferry Nurdianto (32) merupakan seorang pekerja teknisi, pada saat ditemui Kamis (06/10) ia mengatakan bahwa ia sudah cukup lama terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU). Saat berbincang, dirinya senang sekali diberi kesempatan untuk mengutarakan mengenai pandangannya terhadap Program JKN. 

Ia mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat sekitarnya maupun dan keluarganya yang menggunakan JKN untuk pengobatan di FKTP ataupun FKTRL. "Sudah cukup lama saya terdaftar kedalam Program JKN, karena saya merasa bahwa program ini sangat terjangkau iurannya, sedangkan iuran asuransi swasta sudah iurannya mahal kemudian belum lagi persyaratan dan benefitnya yang saya rasa tidak maksimal, beruntung program ini wajib bagi perusahaan mendaftarkan pekerjanya sehingga saya sekeluarga tercover. Selama saya berobat Alhamdulillah tidak ada hambatan, semuanya lancar, tidak mengeluarkan biaya juga. Beberapa teman saya juga pernah menggunakan ini dan rata-rata puas dengan pelayanannya," jabarnya. 

Sambil bersemangat dirinya mengapresiasi sistem gotong royong yang dianut oleh program ini, menurutnya karena dengan gotong royong maka jiwa persaudaraan dan toleransi di Indonesia bisa semakin kuat. Dirinya mengatakan bahwa sudah seharusnya seluruh masyarakat Indonesia mendaftar dan rajin bayar iuran. Lebih lanjut dirinya mengibaratkan bahwa Program JKN seperti jalan untuk beramal kepada sesama yang lebih membutuhkan, menurutnya apabila iurannya dipakai oleh orang lain yang membutuhkan pengobatan maka sangat tepat sekali karena benar-benar tersalurkan dan tepat sasaran. "Seharusnya seluruh masyarakat Indonesia memahami prinsip gotong royong yang ada di program ini, bangsa kita sangat dikenal dengan sistem gotong royongnya, begitupun toleransinya. Apabila tidak ada program ini kemudian ada tetangga kita yang ternyata membutuhkan biaya berobat kemudian sampai harus jual harta benda, kita sebagai tetangganya tidak mungkin tega membiarkan tetangga kita kesusahan.

 Namanya orang sakit sudah pasti butuh biaya, kemudian dicover oleh iuran kita maka mudah-mudahan menjadi berkah untuk kita, termasuk sebaliknya apabila saya yang dibantu oleh iuran masyarakat lainnya semoga berkah untuk mereka dan saya juga mengucapkan terima kasih untuk mereka," tutupnya. (VM/pm)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline