Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

JKN-KIS Penyambung Hidup Saya

Diperbarui: 16 Juli 2018   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Biak Numfor (08/07/208) - Gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Penyakit ini yang kini dialami oleh Ruben Pabida (48) salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS, yang sudah satu tahun lebih mengidap penyakit gagal ginjal dan sampai dengan saat ini masih harus melakukan hemodialisa atau cuci darah rutin setiap minggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak.

Saat ditemui di Ruang Hemodialisa RSUD Biak, ia tampak lemas dan tidak bertenaga karena harus menjalani cuci darah rutin minimal 2 kali dalam seminggu untuk menyambung hidupnya. Beruntung dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sehingga tak perlu lagi memikirkan biaya cuci darah karena sudah ditanggung oleh JKN-KIS.

"Awalnya saya mengidap penyakit diabetes kemudian merambat ke ginjal setahun belakangan. Saya sempat khawatir terkait biaya pengobatannya. Walaupun saya seorang PNS, namun biayanya cukup berat buat saya. Untuk biaya satu kali cuci darah sekitar 800 ribu sampai 2 jutaan. Sedangkan dalam seminggu saya harus melakukan 2 kali cuci darah. Jadi kalau sebulan berarti 8 kali, tentunya biayanya cukup besar dan jujur saja saya tidak mampu untuk itu," ungkap Ruben, Rabu (04/07).

Oleh karenanya ia sangat bersyukur dengan adanya program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, karena sangat membantu peserta yang membutuhkan. Ruben juga memberi apresiasi terhadap pelayanan pihak Rumah Sakit RSUD Biak. Selama menjalani cuci darah rutin, ia tidak pernah mendapatkan pembedaan sama sekali terkait pelayanan kesehatan. Baik itu pasien umum dan pasien JKN-KIS, semuanya sama dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Untung saja cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. saya tidak sanggup membayangkan bagaimana jadinya kalau tidak ditanggung atau menggunakan uang sendiri. Dan saya tau pasti penderita gagal ginjal di Indonesia pasti banyak jumlahnya, dan itu artinya semua pengobatan peserta penderita gagal ginjal seperti saya dijamin BPJS Kesehatan. Betapa bermanfaatnya program JKN-KIS," tegas Ruben.

Di akhir wawancara, tak lupa ia memberikan saran kepada masyarakat yang belum memiliki JKN-KIS atau belum terdaftar di JKN-KIS agar sebaiknya mendaftarkan diri secepatnya.

"Karena kita tidak tahu kapan kita akan sakit, JKN-KIS itu sangat membantu pada saat kita sakit dan pada saat kita sehat pun kita bisa membantu orang lain," ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline