Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

IDI Punya Strategis dalam Menjaga Keberlangsungan Program JKN

Diperbarui: 27 Desember 2017   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Aceh Tengah, (19/12/2017) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) provinsi Aceh menyelenggarakan acara Musyawarah Wilayah Ikatan Dokter Indonesia (Musywil IDI) Aceh dan Seminar Nasional Tahun 2017, Sabtu (16/12). Musyawarah wilayah (Musywil) IDI kali ini mengusung tema "Dokter Yang Berkualitas dan Bermartabat Menuju Aceh Sejahtera".

Acara Musywil IDI yang diselenggarakan selama tiga hari di Hotel Bayu Hill, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh Fachrul Jamal, Ketua IDI Provinsi Aceh, Perwakilan Pengurus IDI Pusat, serta Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumatera Utara dan Aceh Budi Mohamad Arief bersama tim.

Fachmi Idris selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan menjadi keynote speaker pada kegiatan tersebut. Ia menyampaikan materi terkait Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Universal Health Coverage 2019.

"Sejak dibentuk 2014 silam, Indonesia melalui program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan terus menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan layanan di berbagai lini, salah satu dari banyak cara yakni penerapan sistem KBK (Kapitasi Berbasis Komitmen Layanan) bagi faskes primer, dan hal itu terbukti berdampak sangat baik bagi kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan tenaga medis", ucap Fachmi.

Organisasi profesi juga turut mengambil porsi penting dalam menunjang implementasi program JKN, baik dari segi pencapaian komitmen layanan, fungsi informasi, maupun dalam hal keterlibatan pasien dan populasi masyarakat, advokasi dan standarisasi, model of care, serta peningkatan kapasitas organisasi.

"Dibutuhkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk keberlangsungan dan kesinambungan program JKN ini, termasuk IDI sebagai salah satu organisasi profesi", tutup Fachmi dalam acara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline