Jakarta (28/10/2015) : Program jaminan kesehatan menempati urutan teratas dalam daftar poin-poin keberhasilan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menurut pandangan masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil survey nasional yang dilaksanakan oleh lembaga survey Indo Barometer di 34 provinsi di Indonesia pada 14 - 22 September 2015 lalu.
“Dari 1.200 orang yang menjadi responden, sebanyak 15,5% mempersepsikan keberhasilan pemerintahan Jokowi - JK terlihat pada pemberian Kartu Indonesia Sehat bagi masyarakat Indonesia. Angka tersebut menduduki urutan paling tinggi dalam daftar poin keberhasilan pemerintahan Jokowi - JK menurut persepsi masyarakat,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, dalam diskusi media yang dilaksanakan di BPJS Kesehatan Kantor Pusat, Rabu (28/10).
Menurutnya, angka 15,5% dalam kategori “Persepsi Publik terhadap Pemerintahan Jokowi - JK” tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan dengan perolehan poin dalam aspek lainnya, seperti pemberantasan KKN (6,5%), pemberian Kartu Indonesia Pintar (5,1%), pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan dengan baik (4,5%), dan hukuman mati untuk bandar / pengedar narkoba (3,4%), yang secara berurutan menempati peringkat kedua sampai kelima.
Sementara itu, program kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - Kartu Indonesia Sehat yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, juga berhasil menduduki peringkat pertama dalam kategori “Program Pemerintah yang Paling Disukai Rakyat”, dengan perolehan skor sebesar 18,6%. Sama seperti kategori sebelumnya, skor tersebut juga memiliki rentang nilai yang cukup signifikan dengan program lainnya, seperti program pendidikan yang mencakup KIP, beasiswa, KJP, dll (7,9%), kedekatan dengan rakyat (6,5%), sudah terbukti kinerjanya (5,2%), dan program BLT (3,6%).
Meski demikian, imbuh Qodari, pemerintah dan BPJS Kesehatan tetap harus bekerja keras meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasalnya, dalam kategori “Program Pemerintahan Jokowi - JK yang Paling Tidak Disukai”, terdapat 3,7% responden yang menilai bahwa proses pelayanan kesehatan masih sulit. Untuk itu, ke depannya diperlukan sinergi yang lebih kokoh antara pemerintah, BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan mitra kerja lainnya, dalam memberi dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut Qodari, dalam pelaksanaan survey tersebut, seluruh responden diberi kesempatan untuk memberi jawaban terbuka. Mekanisme pemilihan responden tersebut menggunakan metode multistage random sampling, sehingga dari perbandingan karakteristik demografis sampel dan populasi, secara umum responden survey tersebut mirip dengan populasi, dan memiliki margin of error sebesar ± 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H