Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Begini Cara Pembayaran INA-CBG’s BPJS Kesehatan

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1405660713963755890

Halo, Kompasianers!

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sistem pembayaran fasilitas kesehatan tingkat lanjutan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kami ingin berbagi informasi mengenai cara pembayaran menggunakan sistem INA-CBG’s kepada rumah sakit. Semoga bermanfaat!



Definisi

INA-CBG’s adalah suatu sistem klasifikasi pasien yang memiliki empat karakteristik utama, yaitu 1) pengumpulan secara teratur data pasien keluar perawatan (terutama data tentang karakteristik pasien, pelayanan, serta pemberi layanan) yang digunakan untuk mengklasifikasikan pasien menjadi (2) kelompok-kelompok pasien (Kode INA-CBG’s), yang (3) secara klinis bermakna dan (4) secara ekonomi homogen atau mengonsumsi sumber daya yang relatif sama besar.



Keunggulan INA-CBG’s

Selain memudahkan perencanaan dan pengalokasian anggaran program JKN, sistem pembayaran ini juga memudahkan pihak rumah sakit dari segi perencanaan (planning), pengelolaan (management), pengukuran keluaran (output) dan pembandingan (benchmarking). Penerapan sistem INA-CBG’s juga dapat mendorong pihak rumah sakit untuk dapat melakukan pelayanan kesehatan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan kompetensinya.



Apa yang Mempengaruhi Besaran Biaya INA-CBG’s?

Tarif INA-CBG’s dalam program JKN berbasis pada data costing 137 RS Pemerintah dan RS Swasta serta data coding 6 juta kasus penyakit. Ada sejumlah aspek yang mempengaruhi besaran biaya INA-CBG’s, yaitu diagnosa utama, adanya diagnosa sekunder berupa penyerta (comorbidity) atau penyulit (complication), tingkat keparahan, bentuk intervensi, serta umur pasien.



Bagaimana Pelayanan Kesehatan Dibayar dengan Sistem Ini?

Tarif INA-CBG’s dibayarkan per episode pelayanan kesehatan, yaitu suatu rangkaian perawatan pasien sampai selesai. Dengan pola INA-CBG’s, paket pembayaran sudah termasuk: 1) konsultasi dokter, 2) pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, radiologo (rontgen), dll, 3) obat Formularium Nasional (Fornas) maupun obat bukan Fornas, 4) bahan dan alat medis habis pakai, 5) akomodasi atau kamar perawatan, 6) biaya lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien. Komponen biaya yang sudah termasuk ke dalam paket INA-CBG’s, tidak dibebankan kepada pasien.



Apa Strategi yang Bisa Dilakukan RS untuk Mengefektifkan Implementasi INA-CBG’s?

Pertama, membangun pemahaman yang seragam antara manajemen rumah sakit beserta profesional medis dan seluruh staf rumah sakit mengenai konsep INA-CBG’s dan meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada pasien.



Kedua, meningkatkan efisiensi biaya pelayanan kesehatan dengan cara: 1) patuh terhadap clinical pathway dan standar prosedur operasional RS, 2) mengutamakan Fornas dan compendium pada pelayanan obat serta alat kesehatan, 3) melakukan efisiensi pada tingkat input, proses dan output dari pelayanan dengan membangun tim pelayanan, melakukan standarisasi dalam penggunaan farmasi dan penunjang, serta melakukan pembagian jasa dengan metode remunerasi.



Ketiga, melakukan tinjauan post-claim. Selain itu juga pihak rumah sakit diharapkan meningkatkan kualitas coding melalui peningkatan kualitas dan kepatuhan pencatatan dan kelengkapan rekam medis, serta peningkatan kompetensi petugas rekam medis atau coder.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline