Berada di kasta kedua liga Indonesia tak membuat PSS Sleman miskin pergerakan. Ya, akhir akhir ini Sleman tidak bisa dipungkiri memang menjadi sorotan sepak bola Indonesia. Bukan hanya kreatifitas supporternya (Brigata curva sud & Slemania) di atas tribun yang terkenal, namun juga pergerakan pergerakannya. Elja TV misalnya, adalah TV milik PSS Sleman yang selalu on air ketika PSS Sleman main di kandang. Walaupun TV streaming namun kualitasnya boleh di adu TV nasional
. Bukan hanya itu mereka juga sudah mempunyai aplikasi mobile game "Super Falcao" yang sempat menjadi top paid game android selama beberapa pekan. Falcao adalah maskot PSS Sleman yang di dalam game ini terbang mengelilingi stadion Maguwoharjo dengan menghindari kaktus. Itu hanya sebagian kecil dari pergerakan supporter Sleman, lalu apa lagi ?
Sleman Football School
ini adalah sekolah bakat informal yang dibuat supporter sleman yang dibuat oleh Sleman Football yang merupakan foundation Sleman Fans yang berkontribusi pada bidang media sepakbola Kabupaten Sleman. Sekolah ini dibuat untuk memfasilitasi Sleman Fans yang mempunyai keinginan kuat di bidang videografi, fotografi, editing, sains sepakbola dan kepenulisan. Sleman Football School sangat diminati, ratusan email masuk untuk bergabung di sekolah gratis ini. Setelah melalui tahap seleksi, akhirnya terpilih 65 orang dengan 6 kelas (Fotografi, Videografi, Video editor, Jurnalistik, Desain Grafis, Statistik pertandingan sepakbola).
Coba kita bayangkan dengan kekuatan seperti ini tentu PSS Sleman akan menjadi raksasa di kemudian hari. Mereka sadar peran diluar lapangan sangat sangat penting untuk mendorong sepak bola modern yakni sepak bola industri untuk menghidupi club. Langkah yang sangat cerdas untuk membuat club tidak hanya bergantung dengan sponsor atau bos bos kaya yang bisa saja merubah sejarah club yang selama ini terjadi di Indonesia. Dan ini langkah yang tepat untuk membuat ekosistem supporter kreatif dan produktif, untuk merubah pola pikir supporter yang masih "feodal".
Sekali lagi harus kita akui Sleman Fans selangkah lebih maju dengan movementnya yang luar biasa. Pemikiran out of the box mereka benar benar memberi warna baru untuk Sepak Bola Indonesia. Semoga apa yang dilakukan di Sleman ini bisa menular ke daerah daerah lain. Sudah saatnya kita bersatu membangun sepak bola yang sehat bukan lagi menonjolkan tawuran, vandalisme dan cacian di media sosial
Angkat topi buat Sleman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H