Lihat ke Halaman Asli

Inilah Lahan paling Kering untuk TKI!

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

http://www.info-bag.us/archives/85 Lain padang lain ilalang. dalam konteks ini bukan lain tempat lain budaya melainkan lain pendapatan. Masalah TKI telah menjadi masalah nasional. Sayangnya dalam banyak peliputan atau pembahasan, sangat kurang pembahasan yang merinci yang dapat menjadi peta bagi kita dalam memahami masalah. Saya bukan seorang  ahli dalam bidang ini. Namun demikian, saya mencoba mengumpulkan bahan-bahan yang tersedia secara terbuka (internet) untuk memberikan peta kasar mengenai kondisi TKI kita. Apa dasar saya sebut negara tertentu “kering”? Gampang saja. Pengiriman uang oleh TKI ke Indonesia (remitansi) per individu TKI. Berdasarkan perhitungan yang saya inilah 3 negara terkering bagi individu TKI:

  1. Saudi Arabia. Secara agregat merupakan asal remitansi terbesar ke-2 setelah Malaysia. Namun akibat jumlah TKI yang cukup besar juga, maka kuenya menjadi lebih kecil: USD 1866 setara sekitar Rp. 15,8 juta per orang TKI
  2. Malaysia. Asal remitansi TKI terbesar, sekaligus tuan rumah (ya betul “tuan”!) bagi 1.200.000 TKI kita. Remitansi per TKI adalah USD 2166 atau sekitar Rp. 18,4 juta per orang TKI
  3. Yordania dan Suriah. Dapat mengalahkan Malaysia dan bahkan Saudi Arabia -mengingat dalam sumber data tidak disebutkan jumlah TKI di Suriah.  USD 2195 atau sekitar  Rp. 18,5 juta per orangnya.

Angka tersebut sangat jauh dari remitansi perorang yang diperoleh di Hong Kong dan Taiwan yang mencapai USD 3000an (setara dengan Rp. 25 Juta)! Selain itu, kita belum memperhitungkan ongkos-ongkos sosial akibat permasalahan yang numplek di negara-negara kering tersebut: penyiksaan, hukuman, hubungan kerja (gaji dan hak kerja lainnya), dan sederet masalah lainnya.  Untuk kasus-kasus di negara2 “kering” ini juga Pemerintah menguras uang pajak kita (ya kita-kita yang membayar pajak) untuk menyelesaikan masalah dimaksud. Tidak mudah terlupakan keputusan pemerintah mengucurkan uang untuk menebus seorang tervonis?! Masihkan laik untuk meneruskan kebijakan pengiriman TKI ke negara-negara kering tersebut? Semoga bermanfaat untuk berpikir. Catatan: Kesahihan perhitungan ini masih sangat dapat dipertanyakan dan perlu dipelajari lebih lanjut. Dengan sengaja sumber yang digunakan dibatasi untuk menjaga konsistensi. Perhitungan remitansi adalah berdasarkan data BI yang dikutip oleh VivaNews Perhitungan jumlah tenaga kerja adalah berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dilansir oleh Detik.Com Perhitungan dalam bentuk PDF dapat diunduh di sini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline