Lihat ke Halaman Asli

Aroma

Pelayanan Masyarakat Demi Keadilan & Kebenaran

PILKADA: Calon Pemimpin Kabupaten Nias dan Masyarakat Cerdas

Diperbarui: 2 Februari 2020   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Wajah Politik--vox.com

PILKADA-NIAS. Salah satu kabupaten yang ada di wilayah kepulauan Nias adalah disebut Kab. Nias (Nias Induk), sedang heboh dan panas-panasnya menghadapi PILKADA yang akan datang. Tim sukses dari masing-masing PASLON terus bergentayangan di media sosial dan berusaha meyakinkan siapapun bahwa jagonyalah yang terbaik.

Oleh Mezaro Ndraha, salah seorang putra daerah kab. Nias yang saat ini domisili di wilayah Solo Raya Jawa Tengah, terus menghimbau anggota masyarakat, terutama para kawula muda agar tahun 2020 ini menjadi awal gebrakan perubahan besar di kepulauan Nias khususnya di kabupaten Nias tentang penolakan terhadap MONEY POLITICS (politik uang).

Mezaro Ndraha menuturkan bahwa masyarakat perlu memilih seorang pemimpin yang berkepribadian baik dan benar dihadapan Tuhan, berwawasan lokal, regional, nasional dan internasional plus ia juga harus betul-betul mampu secara SDM selain ia harus takut akan Tuhan.

Mengapa harus demikian, sebab, kab. Nias harus dibangun dari berbagai segi dan yang paling utama saat ini selain penggunaan anggaran yang benar adalah bahwa pembangunan SDM untuk mengelolah SDA menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Sejauh ini, kepulauan Nias hanya menjadi pangsa pasar produk sayur mayur "amat sepele" dan bahan pokok dari luar, lalu dimana greget oknum para pemimpin sehingga masalah kecil ini tak dapat diselesaikan?

Sudah saatnya kreativitas dan potensi diri masyarakat ditumbuh kembangkan agar mereka dapat menghasilkan dan suatu saat nanti tidak lagi mengalami keterbatasan ekonomi terutama untuk kehidupan sehari-hari.

Para calon pemimpin perlu memikirkan bagaimana cara melatih anggota masyarakat dan mensupport SDM mereka agar lebih baik dan dengan demikian masyarakat mampu mengolah potensi di wilayahnya dan pemerintah tinggal berpikir bagaimana ia menjual produk masyarakat ke luar, butuh kemapuan khusus untuk mendobrak hal ini, jelas Mezaro Ndraha yang juga dipanggil Ama Kristian itu.

Minimnya kesadaran masyarakat tentang pendidikan politik, kecenderungan masyarakat "sebagian" tertarik pada uang kertas 100 ribu, 200 ribu keatas menjadikan mereka rela menjual suaranya dan tidak lagi fokus pada sosok yang dianggap mampu secara menyeluruh.

Pesan para pelaku proyek "tidak semua" dan dil-dil yang tidak sehat dibelakang layar juga mempengaruhi kinerja pemimpin terpilih nantinya, terang Mezaro Ndraha yang saat ini masih menjabat sebagai ketua umum ormas UMKM.

Karenanya, dihimbau kepada calon pemimpin yang punya hati agar jangan mau dibeli oleh oknum yang punya uang sehingga anda rela menjual masa depan kabupaten Nias untuk sebuah dil-dil politik anggaran yang dapat menghancurkan masa depan anak-anak muda kabupaten Nias. "Hati Nurani Jangan Diabaikan".

Kepada masyarakat Nias yang punya hati dan cerdas, buka hati, buka mata, buka telinga, bahwa jika salah memilih calon pemimpin ke depan ini, maka kabupaten Nias selama 5 (lima) bahkan hingga 10 (sepuluh) tahun ke depan, tidak mengalami kemajuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline